Tentunya ada yang memang berani untuk bersikap cuek dengan menolak secara langsung, tapi ada juga yang lebih memilih cara halus (seperti saya):
- Katakan bahwa kita bepergian tanpa bagasi. Kalau perlu tekankan bahwa kita memang tidak ada rencana membeli suvenir karena keterbatasan berat tas kabin.
- Katakan bahwa kita hanya mengunjungi satu atau dua pusat perbelanjaan, jadi kita hanya bisa membawakan apa yang ada di sana saja.
- Katakan bahwa barang titipan keluarga sudah sangat banyak dan makan tempat, jadi kalau mau minta oleh-oleh, yang kecil-kecil saja.
- Katakan bahwa tujuan kita bepergian adalah perjalanan bisnis atau memang mengikuti program tur yang jadwalnya sudah diatur bersama rombongan, jadi waktu jalan-jalan apalagi shopping, sangat terbatas.
- Bila perlu jangan umbar rencana traveling kalian. Hanya beritahu pada keluarga inti dan sahabat tertentu saja.
Saya bukannya melarang Anda untuk meminta oleh-oleh pada seseorang. Tapi janganlah menjadikan perilaku ini sebagai kebiasaan yang kemungkinan besar malah akan menyusahkan.
Terlebih kalau kita tidak terlalu akrab dengan mereka yang akan traveling. Demi memperoleh barang dari tempat yang sangat jauh, tanpa malu dan segan minta dibawakan oleh-oleh.
Lagi pula kalau kita sudah memiliki suvenir khas dari setiap daerah, bukankah motivasi kita untuk berkunjung ke tempat tersebut malah akan semakin berkurang?
Tentunya suvenir bukanlah hal utama yang harus diperoleh saat bepergian, melainkan pengalaman untuk melihat serta mengenal lingkungan dan budaya yang baru.
Suvenir hanyalah sekadar kenangan bahwa kita pernah berkunjung ke tempat tersebut.