Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Sildenafil untuk Mengobati Hipertensi? Jangan Bingung!

14 September 2018   09:00 Diperbarui: 14 September 2018   11:26 2608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penderita PAH biasanya tidak menyadari gejala di awal, namun dapat dicurigai jika muncul gejala seperti bernafas pendek-pendek terutama saat beraktivitas, nyeri dada, kelelahan, bengkak pada kaki/pergelangan kaki hingga pingsan. 

Akibatnya aktivitas fisik penderita menjadi terbatas. Jika gejala-gejala ini terus muncul, ada baiknya diperiksakan ke dokter untuk diagnosis lebih tepat misalnya dengan Echocardiogram, CT Scan, Electrocardiogram, X-ray dan Tes Latihan Fisik.

Mekanisme Sildenafil pada PAH

Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya di atas, Sildenafil meskipun dikenal sebagai obat Disfungsi Ereksi, pada dosis lebih rendah (20 mg) memiliki fungsi yang berbeda.

Sildenafil termasuk dalam kelas terapi PDE-5 Inhibitors (Penghambat Phosphodiesterase-5/PDE-5). PDE-5 adalah senyawa yang diproduksi di paru-paru dan bagian tubuh lain yang bertugas untuk memecah senyawa Cyclic Guanosine Monophosphate (GMP). 

Padahal GMP ini dapat membuat pembuluh darah berelaksasi/memperlebar (vasodilatasi).

Jadi Sildenafil bekerja dengan menghambat efek PDE-5 sehingga GMP dapat bekerja dengan baik dalam pelebaran pembuluh darah, sehingga akan menurunkan tekanan darah paru dan aliran darah ke paru-paru semakin lancar, sehingga pertukaran CO2 menjadi O2 dalam darah juga menjadi lancar.

Dosis dan Efek Samping

Untuk pengobatan Hipertensi Paru, biasanya dosis yang digunakan adalah tiga kali sehari satu tablet Sildenafil 20 mg, namun kembali lagi sesuai pada petunjuk dokter. Beberapa efek samping yang mungkin muncul akibat pemakaian Sildenafil biasanya ringan misalnya, sakit kepala, mimisan, dispepsia (rasa tidak nyaman pada saluran cerna), insomnia dan lainnya.

 Jika Anda menggunakan Sildenafil dalam pengobatan paru, jangan malu untuk bertanya pada dokter atau apoteker tentang hal-hal yang perlu diketahui seperti cara penggunaan, interaksi obat (makanan/minuman/obat) yang tidak boleh digunakan secara bersamaan, cara penyimpanan dan sebagainya. Jadi, jangan bingung lagi seperti rekan saya tadi ya!

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun