Sebenarnya apa sih AAS itu? AAS adalah bentuk turunan sintetik hormon primer pria yakni Testosteron. Selama masa pubertas, hormon Testosteron akan memberikan efek pada pria berupa meningkatnya pertumbuhan rambut pada tubuh, tinggi badan dan massa otot, perubahan suara dan tentunya dorongan seksual. Jadi suplemen yang mengandung AAS ini akan memberikan efek instan untuk proses pembentukkan massa otot.
Ada beberapa kategori AAS yang digunakan, tergantung tujuan penggunaannya seperti Bulking Steroids untuk membangun massa otot; Performance Steroids untuk kekuatan dan daya tahan dan Cutting Steroids untuk pembakaran lemak. Selain itu penggunaannya juga ada yang bertujuan untuk meningkatkan metabolisme tubuh.
Cara penggunaan AAS ini ada yang melalui oral (ditelan), implan di bawah lapisan kulit, injeksi atau suntik, maupun berbentuk krim atau gel yang dioleskan pada kulit. AAS disirkulasikan melalui pembuluh darah ke jaringan otot untuk berikatan dengan reseptor Androgen.
Beberapa contoh senyawa AAS yang sering disalahgunakan (steroid abuse) misalnya Methandienone (Dianabol), Oxandrolone (Anavar), Oxymetholone (Anadrol), Nandrolone Phenpropioneate (Durabolin), Testosterone Propionate (Testex) hingga Steroid Human Growth Hormone / SHGH seperti Somatropine.
Penggunaan AAS ini tentunya legal jika disertai resep dokter. Tapi ketika senyawa-senyawa ini menjadi 'senyawa penyusup' pada suatu produk dan tidak dilaporkan pada lembaga yang berwenang, tentunya menjadi produk ilegal yang bisa membahayakan penggunanya.
Resiko Kesehatan
Lalu apa saja resikonya bagi kesehatan jika menggunakan AAS secara sembarangan? Berdasarkan Public Warning yang dikeluarkan oleh US FDA, produk AAS yang digunakan untuk tujuan bodybuilding dapat menimbulkan kerusakan hati yang sangat serius hingga beresiko kematian.Â
Ada banyak laporan kasus kerusakan hati akibat penggunaan produk yang mengandung AAS secara tidak bertanggung jawab. Selain kerusakan hati, efek buruk lain yang ditimbulkan mulai dari jerawat berlebihan, kerontokan rambut, perubahan mood, peningkatan agresivitas dan depresi, hingga yang mengancam nyawa seperti  kerusakan ginjal, serangan jantung, stroke, emboli paru (pembekuan darah pada paru-paru) hingga trombosis (pembekuan darah) pada pembuluh darah kapiler.
Suplemen Olahraga yang diizinkan
Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, penggunaan suplemen untuk membantu pembentukkan massa otot tidak dilarang sepanjang sesuai dengan dosis yang dianjurkan dan mengandung bahan-bahan yang dizinkan (umumnya yang mengandung asam amino atau protein).
Beberapa komposisi yang disetujui penggunaannya sebagai suplemen olahraga misalnya Whey Protein sebagai sumber protein tinggi, Branch Chain Amino Acids (BCAA) untuk meningkatkan sintesis protein dan menghambat pemecahan protein, Creatine untuk meningkatkan energi otot dan Omega-3 Minyak Ikan yang mendukung sirkulasi darah untuk bisa menghantarkan nutrisi berupa protein dan karbohidrat mencapai jaringan otot.