Kami berdua benar-benar merasa sangat excited saat itu. Bagaimana tidak, sensasi menaiki Candi Borobudur saat gelap gulita ditemani angin pagi yang dingin, melihat rangkaian cahaya senter pengunjung yang mulai bergerak naik ke atas candi, plus suasana yang hening, rasanya gimanaaa gitu.
Melihat matahari terbit di gunung mungkin sudah umum, tapi melihat matahari terbit dari atas Candi Buddha terbesar yang diperkirakan dibangun pada abad ke-8 dan telah menyandang predikat warisan dunia dari UNESCO, rasanya luar biasa sekali!
Sesampainya di atas, para pemburu fajar sudah memenuhi bagian tingkat Stupa Induk (langkan ketiga Arupadhatu) yang menghadap ke timur. Bagian tersebut menjadi titik utama berkumpulnya para pengunjung. Saya dan adik saya mendapat tempat di sisi pinggir yang masih kosong.
Sambil menunggu sang surya muncul, saya hanya duduk-duduk menikmati kegelapan, semilir angin dan kesunyian candi. Bener loh, sunyi. Tidak ada yang teriak-teriak maupun tertawa atau berbicara keras. Semuanya kalau tidak berbicara pelan atau berbisik-bisik, ya diam. Nampaknya para pengunjung tahu betul bagaimana menikmati penantian matahari terbit.
Pemandangan pagi itu benar-benar cantik nan indah. Patung Buddha dalam Stupa Terbuka (Opened Stupa) yang disirami cahaya matahari tampak begitu eksotis sekaligus magis. Saya merasa sangat senang karena akhirnya bisa mengabadikan momen tersebut dengan tangan saya sendiri, meski gambarnya tidak seindah aslinya. Yah, itu membuktikan bahwa dalam menyaksikan keindahan alam, mata manusia tetap lebih baik daripada lensa kamera.
Sebagai informasi, ada dua Opened Stupa di Candi Borobudur yakni yang menghadap ke timur dan barat. Keduanya berada pada langkan kedua bagian Rupadhatu. Ibaratnya Sang Buddha selalu menyambut matahari setiap pagi dan mengucapkan selamat tinggal pada matahari terbenam setiap sore.
Namun kini hal tersebut sudah dilarang dan didepannya telah terpasang kamera CCTV. Saya yakin upaya ini dilakukan untuk mencegah kerusakan/vandalisme dari pengunjung yang tidak bertanggung jawab.