Ketika Mamak merepet, boleh dibilang hanya dia dan Tuhan yang tahu kata-kata apa yang akan keluar dari mulut Mamak saat sedang emosi. Saat itu terjadi, saya mungkin saja kesal. Tapi lagi-lagi saya belajar untuk menyeleksi perkataan mana yang perlu saya ingat-ingat dan mana yang tidak, alias masuk kuping kiri keluar kuping kanan. Dengan begitu saya jadi tidak gampang baper, tersinggung, apalagi sampai sakit hati ketika mendengar omongan yang kurang sedap dari orang lain. Saya belajar untuk bersabar dan berintrospeksi diri.
3. Tidak mudah gugup ketika bekerja di bawah tekanan
Pernah merasa kalau sedang dimarahi tiba-tiba pikiran jadi blank hingga kita bingung harus melakukan apa?
Itu yang saya rasakan ketika Mamak marah-marah sambil menyuruh saya mengerjakan sesuatu. Semakin lambat gerakan saya, semakin marahlah dia.
Namun kemudian ini membuat saya belajar bagaimana cara saya supaya tetap tenang sehingga saya bisa tetap berkonsentrasi dan fokus pada apa yang harus saya lakukan dengan benar.
Hal ini sangat bermanfaat dalam situasi tertekan saat di luar rumah. Misalnya saat sedang dihukum guru di sekolah, atau ketika sedang diburu waktu saat ujian, atau saat atasan di kantor marah-marah.
Meski galaknya minta ampun, saya sangat bersyukur punya Ibu seperti Mamak. Saya tidak akan bisa jadi seperti sekarang kalau tidak ada Mamak. Jadi bagi teman-teman yang ibunya juga galak, jangan berkecil hati apalagi marah. Percayalah mereka juga punya hati yang mellow. Galaknya Ibu tetap saja memberi manfaat untuk kita. Kalau tidak sekarang, ya nanti.
Meski Hari Ibu sudah lama lewat, saya tetap ingin membagi kisah ini pada orang lain sebagai bentuk penghargaan saya untuk Mamak. Yah, meskipun belum tentu dibaca Mamak juga sih, karena kebetulan di keluarga kami peringatan Hari Ibu tidak terlalu krusial untuk dirayakan.
Saya yakin kalau saya tiba-tiba muncul sambil bawa bunga dan berkata "Selamat Hari Ibu Mak", Mamak akan berkata dengan cueknya, "Tak usah kau kasih Mamak bunga segala. Jadi anak yang benar saja sudah cukup". Kalau jadi anak yang benar saja sudah cukup, apalagi plus ngasih bunga bank yah. Uhuyy!
Ada benarnya juga sih, Hari Ibu ditujukan sebagai bentuk penghargaan atas kebaikan-kebaikan Ibu. Tapi bagi saya Hari Ibu tidak hanya satu hari, melainkan setiap hari. Berusaha membuat orangtua senang sebaik dan semampu kita sebagai rasa terima kasih, pastilah lebih berarti.