Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pernikahan Mewah, "Yay or Nay"?

30 Desember 2017   13:08 Diperbarui: 30 Desember 2017   14:24 2264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Grup Musik untuk memeriahkan Pesta Adat Pernikahan Batak (Sumber: sondangirene.blogspot.com)
Grup Musik untuk memeriahkan Pesta Adat Pernikahan Batak (Sumber: sondangirene.blogspot.com)
Mahalnya biaya pernikahan semacam ini, agaknya yang membuat para kaum Milenial harus berpikir ulang. Dengan penghasilan yang tak seberapa, tentu menggelar pernikahan seperti itu bukan hal yang mudah. Banyak dari mereka yang beralasan, "Ah, buat makan saja masih pas-pasan. Apalagi buat menikah". Dengan demikian, pernikahan pun akan tertunda semakin lama. Bahkan tak jarang untuk memenuhi biaya pernikahan sebesar itu, mereka harus berhutang sana-sini. Tujuannya cuma satu, yaitu demi pernikahan dua sejoli terlaksana.

Tingginya biaya pernikahan di Indonesia telah menjadi pro-kontra sejak lama. Ada yang keberatan, ada juga yang menganggapnya sebagai suatu keharusan. "Helloww.. ini kan peristiwa sekali seumur hidup. Ya harus heboh dong!"

Saya melihat, mereka kaum Milenial sudah banyak juga yang berpendapat (termasuk saya) bahwa, pernikahan yang meriah tidak harus mewah, yang penting nilai kesakralan dan aspek-aspek adatnya terpenuhi. Lebih baik biaya-biaya tersebut dialokasikan untuk kebutuhan lain di masa depan, semisal properti, investasi hingga liburan dan lainnya.

Meminjam uang untuk kebutuhan pernikahan pasti akan terjadi. Tapi ketika kita meminjam uang dengan berlebihan demi melaksanakan sebuah pesta yang meriah nan mewah, yang ujung-ujungnya hanya membuat kita kesusahan selama berbulan-bulan untuk melunasi hutang usai acara, untuk apa? Biaya yang dibutuhkan untuk modal awal berumah tangga tentu akan lebih besar ketimbang saat kita masih single. Akan lebih baik jika uang tersebut digunakan untuk mencicil rumah masa depan misalnya. Apalagi baru-baru ini ada survei yang dilakukan Rumah 123 yang menyatakan bahwa pada tahun 2020, kaum Milenial akan semakin kesulitan membeli properti (rumah tinggal).

Pernikahan mewah atau tidak, kini kembali kepada masing-masing individu. Yang bisa mengukur kemampuan finansial dan urutan prioritas cuma Anda sendiri. Jadi bijaklah menggunakan uang Anda, karena kita belum tentu selalu berada di atas, dan tidak pula selamanya kita terus berada di bawah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun