Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kisah Borobudur dalam Usaha Meraih "Memory of World"

16 Oktober 2017   14:37 Diperbarui: 16 Oktober 2017   14:39 1990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
La Galigo (Dokumentasi Pameran Arsip Borobudur di Museum Nasional)

Kalau kita amati kolom Headline Kompasiana belakangan ini, ada beberapa artikel yang mengangkat tema tentang Borobudur. Ya, Candi Buddha terbesar di Indonesia sedang dalam masa penantian memperoleh predikat Memory of World (MoW) dari UNESCO, seperti yang telah diberitakan Kompas.com tanggal 11 Oktober lalu. Dan pengumuman ini diperkirakan akan dirilis sekitar 27 Oktober -- 3 November 2017.

Sebenarnya apa sih Memory of World itu? Dibentuk pada tahun 1992, MoW pada dasarnya adalah suatu bentuk penghargaan / sertifikasi dari organisasi PBB yang bertujuan untuk melestarikan dan membuka akses terhadap dokumentasi warisan dunia. Seiring dengan berjalannya waktu, warisan-warisan penting dunia menghadapi berbagai ancaman seperti perampokan dan perdagangan ilegal untuk koleksi pribadi, pengrusakkan dan kehancuran akibat bencana alam, perang, dan sebagainya. Akibatnya dokumentasi-dokumentasi sejarah penting ini terancam hilang dan tidak bisa disaksikan oleh generasi di masa depan. 

Dokumentasi akan warisan-warisan dunia perlu dilestarikan sebagai pengingat kita tentang peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di masa lampau hingga dunia menjadi seperti sekarang ini. Bukankah ada pepatah, "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya"? Kalau sejarah itu sendiri hilang, bagaimana suatu bangsa bisa mengetahui dan menghargai asal-usulnya?

Siapa yang tidak kenal dengan Candi Borobudur? Candi Buddha yang besar nan cantik yang berlokasi di Kabupaten Magelang ini diperkirakan dibangun pada masa Dinasti Syailendra dan selesai pada masa pemerintahan Raja Samaratungga. Setelah runtuhnya Dinasti Syailendra, Candi Borobudur hilang dari pandangan, kemudian ditemukan kembali oleh Sir Thomas Stanford Raffles setelah mendapat informasi dari warga sekitar bahwa ada candi yang terkubur abu vulkanik dan tertutup pepohonan. Raffles kemudian membabat hutan dan membersihkan sisa-sisa abu vulkanik, hingga akhirnya ditemukan tumpukan bebatuan dengan pahatan-pahatan. Sejak saat itu, Borobudur seakan bangun kembali dari tidur panjangnya.

Kondisi Borobudur saat ditemukan (Dokumentasi Pameran Arsip Borobudur Di Museum Nasional)
Kondisi Borobudur saat ditemukan (Dokumentasi Pameran Arsip Borobudur Di Museum Nasional)
Berbagai proyek pembersihan dan restorasi mulai diadakan, karena kondisi candi yang sangat memprihatinkan. Penjarahan liar, bencana alam (letusan gunung Merapi), membuat kondisi Borobudur tampak memprihatinkan, tidak utuh, tidak terawat dan rusak. Saat ditemukan, bahkan banyak konstruksi candi yang miring begitu juga dengan bebatuan yang lapuk akibat rembesan air.

Kondisi Struktur Borobodur yang Miring (Dokumentasi Pameran Arsip Borobudur di Museum Nasional)
Kondisi Struktur Borobodur yang Miring (Dokumentasi Pameran Arsip Borobudur di Museum Nasional)
Usai penemuan ini dan berbagai observasi, Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan UNESCO mulai melakukan pemugaran. Bayangan saya, pemugaran ini tentulah bukan pekerjaan yang mudah dan pastinya membutuhkan biaya yang besar. Upaya merestorasi bangunan bersejarah seperti candi tidaklah sama dengan pemugaran bangunan biasa. 

Perlu dilakukan penelitian mendalam tentang struktur bangunan dan bebatuan (apalagi Borobudur tidak menggunakan semen sebagai perekat seperti zaman sekarang, melainkan hanya terdiri dari bebatuan asimetris yang disusun saling mengunci / interlock), begitu juga dengan relief-relief yang terpahat di dinding batu (karena relief-relief ini merupakan suatu bentuk cerita yang utuh). Struktur candi sendiri terdiri dari 11 lantai, dengan 7 lantai terbawah berbentuk persegi sementara lantai 8 ke atas berbentuk lingkaran. Dan kesebelas lantai ni dibagi menjadi tiga tingkatan, yakni Kamadhatu, Rupadhatu hingga yang paling atas Arupadhatu.

Salah satu relief Borobudur (DokPri)
Salah satu relief Borobudur (DokPri)
Pemugaran dilakukan sebanyak dua kali. Pemugaran pertama di sekitar awal 1900 dan pemugaran kedua dimulai Agustus 1973. Menurut Daoed Joesoef, mantan menteri Pendidikan dan Kebudayaan era Presiden Soeharto sekaligus salah satu tokoh yang berperan dalam perjuangan memperoleh dana pemugaran dari UNESCO, dana pemugaran kedua ini dimenangkan Borobudur dengan mengalahkan pesaingnya, situs Mohenjodaro (Pakistan) dan Venesia (Italia). Hebat ya?

Bahkan, setelah proses pemugaran selesai, Borobudur masih sempat menjadi korban pemboman tahun 1985 sehingga banyak stupa dan arca yang rusak.  Jadi bisa dibayangkan kan, bagaimana sulitnya mengembalikan dokumentasi sejarah sebesar ini?

Perjalanan Pemugaran Borobudur ini telah diarsipkan sedemikian rupa demi meraih Memory of World. Dan secara garis besar, arsip pemugaran ini telah dipamerkan di Museum Nasional Indonesia pada tanggal 10-15 Oktober lalu. Sungguh menambah pengetahuan saya tentang Borobudur.

Dan berdasarkan hasil riset saya di dunia maya, beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk memperoleh MoW menurut General Guidelines to Safeguard Documentary Heritage antara lain: otentik, unik dan tak tergantikan, dan tingkat kepentingannya terhadap dunia yang harus memenuhi kriteria terhadap waktu, tempat, masyarakat, subjek dan bentuknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun