Telepon palsu
Ini juga pernah saya lakukan. Saat Anda melihat akan melewati orang atau sekelompok orang yang mencurigakan, pura-puralah menelepon sambil berjalan di depan mereka. Katakan "Iya, gue udah deket nih. Nunggu di sebelah mana?". At least mereka tahu, bahwa kita tidak sendirian di sekitar daerah itu.
Lalu bagaimana kalau kita berada di posisi sebagai orang yang menyaksikan kejadian yang sedang berlangsung?
Cari bantuan orang lain
Kalau menurut kita tidak bisa membantu korban seorang diri, cari orang lain di sekitar yang bisa dimintai bantuan (pria lebih baik). Biasanya mereka akan mundur kalau ada orang lain yang mulai terlibat.
Pura-pura kenal dengan korban
Alihkan perhatian pelaku dengan membuat semacam gangguan seperti, menggamit lengan korban tiba-tiba sambil berkata "Ya ampun, ternyata gue ketemu lo disini. Ayo cepetan, kita udah ditungguin yang lain". Lalu pergi secepat mungkin dari lokasi.
Intervensi langsung
Nah ini kalau Anda sendiri memang punya nyali besar, jago karate atau tinju atau muay thai. Hampiri pelaku dan hardik dia / mereka sambil membentak. Ada kemungkinan pelaku akan bertindak nekad, sehingga kita sendiri perlu yakin memiliki skill atau kekuatan fisik untuk bisa melawan mereka. Tapi kalau ini sih, saya lebih berharap 'pangeran berkuda putih' yang muncul. Biar kayak di drama-drama Korea gitu deh. Hihihi..
If it's unwanted, it's harassment.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI