Jaringan vulva biasanya sangat tipis dan mudah sobek sebelum pubertas bukan hanya sekedar berhubungan seksual. Kegiatan apa saja yang menekan jaringan vulva bisa merusak atau merobek hymen. Banyak perempuan yang tidak sadar jika daranya sudah sobek oleh beberapa aktivitas non-seksual diatas.Â
Hal ini terjadi mungkin karena tidak terjadi pendarahan atau darah yang menetes terlalu sedikit , juga tidak terasa sakit atau terjadi ketika masa kanak-kanak sehingga sulit memahami dan mencerna apa yang terjadi. Bahkan bisa saja seorang wanita yang sudah melakukan hubungan seksual tetap memiliki hymen dan hal tersebut memperkuat bahwa keperawanan tidak dapat diukur dari selaput dara.
Jadi ada atau tidaknya hymen atau yang sering disebut selaput dara sama sekali bukan penentu keperawanan seorang perempuan. Hal tersebut tidak dapat dipastikan berdasarkan pemeriksaan fisik melainkan diperlukan pemeriksaan yang lebih lanjut. Ditambah dengan kemajuan teknologi seorang perempuan bisa saja memperbaiki atau mengembalikan hymennya.Â
Mengetahui hal tersebut, perlu edukasi menyeluruh kepada masyarakat bahwa tidak semua perempuan perawan memiliki selaput dara dan selaput dara dapat hilang meskipun tidak dilakukan hubungan seksual agar tidak terjadi kesalahpahaman ketika menemui kasus seperti ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI