Melaksanakan kegiatan pelatihan menulis bahasa Inggris dengan frekuensi 2 kali dalam seminggu selama 1 bulan lamanya.
Mengevaluasi hasil pembelajaran melalui test ataupun quiz kepada peserta pelatihan.
Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Rencana Keberlanjutan Program
Tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah untuk membantu memaksimalkan pembelajaran bahasa Inggris bagi anak-anak usia sekolah dasar, sekaligus mengenalkan bahasa Inggris bagi mereka yang belum pernah mempelajarinya. Oleh karenanya, sebagai rencana untuk keberlanjutan program, pelaksana pengabdian akan menjadwalkan secara mandiri untuk menjadi pengajar tamu dalam sebulan sekali pada RBB tersebut, sehingga penguasaan bahasa Inggris para peserta kegiatan tetap dapat dipantau dan terus diasah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bagi anak usia sekolah dasar, mempelajari bahasa Inggris membutuhkan situasi dan kondisi belajar yang kondusif dan dapat membangun motivasi mereka untuk belajar. Hal ini disebabkan oleh materi yang bagi mereka sulit dan tidak mereka pahami. Oleh karenanya, dalam menghadapi hal ini, guru sebagai pemegang kendali seluruh kegiatan belajar di dalam kelas harus berupaya untuk membangun koneksi yang kuat dengan siswa, dan harus mampu menghidupkan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa. Penerapan metode pembelajaran yang tepat, penggunaan media belajar yang atraktif, dan pemilihan materi ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa merupakan beberapa faktor penting yang akan sangat mendukung terlaksananya kegiatan belajar yang menyenangkan dan kondusif bagi siswa dan guru. Faktor-faktor ini wajib dipertimbangkan dalam merencanakan sebuah kegiatan pembelajaran, karena tercapai tidaknya tujuan pembelajaran sangat tergantung pada bagaimana guru melaksanakannya di dalam kelas.
Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang berjudul " Pelatihan Bahasa Inggris untuk anak dengan menggunakan metode Total Physical Response (TPR) di rumah belajar dan bermain griya nabila permai kota Gorontalo" ini telah direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan beberapa faktor penting yang telah disebutkan sebelumnya. Mengingat bahwa peserta kegiatan ini adalah anak-anak usia sekolah dasar, maka melaksanakan kegiatan belajar yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa adalah hal yang mutlak harus dipertimbangkan dan dipenuhi oleh pengajar.
Pada kegiatan ini guru/instruktur membahas tentang "Days and Months" dengan menggunakan alat peraga berupa papan gabus bernomor sebagai media pembelajaran. Ada 7 kartu nama-nama hari dan 12 kartu nama-nama bulan, dan paku-paku gabus. Kemudian guru membagi 2 kelompok, yaitu kelompok nama-nama hari dan nama-nama bulan. Dalam memberikan instruksi, guru menggunakan gerak tubuh disertai dengan instruksi dalam bahasa Inggris. Setelah itu guru mengadakan pembahasan bersama siswa untuk mengoreksi urutan yang keliru. Selanjutnya dimulai dengan kegiatan tanya jawab untuk memancing kesiapan siswa untuk berbicara dalam bahasa Inggris. Kata-kata bahasa Inggris yang diucapkan terbatas pada kosakata yang berkaitan dengan topik pelajaran. Guru mengulang pelafalan untuk ditirukan siswa.
Penggunaan media belajar  sangat dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan metode TPR dalam penguasaan materi. Pada kegiatan selanjutnya alat peraga yang digunakan adalah amplop yang berisi 10 potongan-potongan puzzles dengan gambar yang berbeda. Tema pelajaran adalah "My Hobby". Kesepuluh potongan puzzles tersebut bergambar 10 kegiatan hobi yang berbeda. Guru mengupayakan supaya (siswa) peserta aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa memberikan peragaan kegiatan hobi di depan kelas sesuai dengan gambar puzzle yang dimilikinya sedangkan siswa lain menebak hobi yang dimaksud. Metode TPR diaplikasikan dengan pengenalan 10 hobi menggunakan peragaan siswa sesuai gambar puzzle yang dimiliki oleh siswa masing-masing. Kegiatan peragaan membuat suasana kelas lebih hangat dan meriah karena gerakan-gerakan yang diperagakan para siswa selalu mengundang tawa. Siswa menggunakan bahasa Inggris tentang apa nama hobi tersebut. Selama proses belajar mengajar, interaksi guru dan siswa lebih dekat. Selain itu, siswa lebih berpartisipasi aktif sebagai sumber belajar dalam penyampaian materi.
 Dalam pelaksanaannya, penggunaan metode TPR efektif dalam pembelajaran bahasa Inggris karena dengan menggunakan aktifitas fisik atau peragaan, siswa terlibat langsung dalam pengalaman belajar serta berperan lebih aktif selama proses pembelajaran. Hal ini mengindikasikan adanya perubahan pola belajar dan perbaikan pada keterlibatan siswa secara langsung dalam proses belajar di kelas.