Pemanfaatan aplikasi kesehatan dan platform digital dapat memperluas akses masyarakat terhadap informasi, konsultasi, dan layanan tes HIV.
2.Kolaborasi Lintas Sektor
Kemitraan antara pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan sektor swasta harus diperkuat. Kolaborasi ini bisa mempercepat distribusi layanan kesehatan hingga ke pelosok.
3.Pendidikan Seksual Komprehensif
Pendidikan kesehatan reproduksi yang inklusif harus menjadi prioritas, terutama di sekolah-sekolah. Ini akan membantu membangun kesadaran sejak dini tentang pentingnya pencegahan HIV.
4.Kampanye Anti-Stigma
Stigma sosial masih menjadi hambatan besar dalam penanganan HIV/AIDS. Pemimpin daerah harus mendorong kampanye yang mengedukasi masyarakat bahwa HIV bukanlah akhir dari segalanya, melainkan kondisi yang bisa dikelola dengan baik.
5.Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan
Pelatihan khusus bagi tenaga kesehatan agar memberikan layanan yang ramah, inklusif, dan tidak diskriminatif kepada ODHIV sangatlah penting.
Menyongsong Masa Depan Tanpa HIV/AIDS
Visi global untuk mengeliminasi HIV/AIDS pada 2030 melalui strategi Triple 95 (95% ODHIV mengetahui statusnya, 95% mendapatkan pengobatan ARV, dan 95% mencapai penekanan virus) mungkin terdengar ambisius.Â