Mohon tunggu...
Irma Putri Kusuma Wardani
Irma Putri Kusuma Wardani Mohon Tunggu... Guru - Guru | UPT SD Negeri Popoh 02 Blitar

Calon Guru Penggerak Angkatan 10 Kabupaten Blitar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

6 Agustus 2024   07:45 Diperbarui: 6 Agustus 2024   08:11 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan coaching telah terbukti efektif dalam membantu saya sebagai guru menguji dan memperbaiki keputusan yang telah diambil. Melalui sesi coaching, saya dapat memperoleh umpan balik yang konstruktif, mengidentifikasi penyimpangan dalam pemikiran, dan mengembangkan strategi untuk mengatasi tantangan dalam pengambilan keputusan.

Pengaruh Aspek Sosial Emosional terhadap Pengambilan Keputusan Guru

Melalui Modul 3.1 ini, saya sebagai guru mulai memiliki kesadaran sosial emosional yang tinggi sehingga cenderung lebih mampu menempatkan diri pada posisi orang lain, terutama murid. Empati ini memungkinkan saya untuk memahami perasaan, kebutuhan, dan perspektif yang berbeda, sehingga keputusan yang diambil lebih berorientasi pada kesejahteraan semua pihak.

Sebagai guru yang mulai dapat memahami emosi sendiri dan orang lain lebih baik dalam mengelola tekanan dan membuat keputusan yang lebih rasional dan bijaksana. Saya tidak mudah terbawa oleh emosi sesaat, tetapi mampu mempertimbangkan berbagai aspek secara menyeluruh.

Kemampuan saya sebagai guru dalam mengelola emosi dan membangun hubungan yang positif dengan murid, rekan sejawat, dan orang tua akan mempermudah proses komunikasi dan pemecahan masalah. Hubungan yang kuat ini dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif, sehingga murid merasa lebih nyaman untuk mengungkapkan masalah yang mereka hadapi.

Guru dengan kesadaran sosial emosional yang tinggi menjadi contoh yang baik bagi murid. Mereka menunjukkan bagaimana cara mengelola emosi dengan sehat, berempati kepada orang lain, dan mengambil keputusan yang etis.

Ketika guru merasa percaya diri dengan kemampuan mereka dalam mengelola emosi, mereka akan lebih berani mengambil keputusan yang sulit dan bertanggung jawab atas konsekuensinya.

Pembahasan Studi Kasus sebagai Refleksi Diri

Studi kasus yang menyajikan dilema moral atau etika dalam dunia pendidikan merupakan cermin yang mencerminkan nilai-nilai yang kita yakini sebagai seorang guru. Setiap pilihan yang dibuat dalam menghadapi dilema etika akan menguji sejauh mana seorang guru memegang teguh nilai-nilai yang dianut. Apakah kita lebih memprioritaskan kepentingan individu, kelompok, atau sistem yang lebih besar?

Terkadang, dalam situasi yang kompleks, kita mungkin menemukan adanya inkonsistensi antara nilai-nilai yang kita yakini dengan tindakan yang kita ambil. Pembahasan studi kasus dapat membantu kita mengidentifikasi dan mengatasi inkonsistensi tersebut.

Mendengarkan perspektif orang lain dalam membahas studi kasus dapat membuka pikiran kita terhadap sudut pandang yang berbeda. Hal ini memungkinkan kita untuk memperkaya pemahaman kita tentang suatu masalah dan menemukan solusi yang lebih komprehensif. Dengan sering berlatih menganalisis studi kasus, kita dapat meningkatkan kemampuan kita dalam mengambil keputusan yang etis dalam situasi yang kompleks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun