Sebentar lagi, semua orangtua harus meluangkan waktunya barang setengah sampai sejam untuk mengambil rapor putra-putri mereka.
Sudah siap untuk mengomel?
Ah lebay, masak suuzon gitu sih.
Lah, saya jarang lihat ada orangtua yang woles aja begitu nerima rapor anak-anak. Mesti ada yang kurang.
"Makanya, udah dibilangin belajar, malah maen gem mulu ... tuh kan nilainya cuman segini."
"Yang nilainya kurang kayak kamu, ada berapa orang di kelas?"
"Mau jadi apa kamu, nilai minim begini ..."
Mengomel bukan mengobrol ya. Sebab mengobrol berarti two ways of communication. Ada hubungan saling berterima antara dua belah pihak. Dalam kasus 'mengomel' atau 'marah-marah", yang terjadi adalah relasi antara pihak yang lebih berkuasa dibanding pihak yang tertindas.
Loh, trus ga boleh marahin anak?
Kata siapa? Sangat boleh.
Pun begitu, "marah yang seperti apa", yang harus digarisbawahi.