Mohon tunggu...
Irma Susanti Irsyadi
Irma Susanti Irsyadi Mohon Tunggu... -

hanya seorang pecinta kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terorisme Bisa Berwujud Agama Apapun

19 Mei 2018   16:02 Diperbarui: 19 Mei 2018   16:10 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini, nampaknya semua orang memaklumi dan tak berpanjang-panjang dalam berdiskusi.  Sebab masalah keyakinan tidak selalu bisa dideskripsikan secara konkrit. Dan perbedaan keyakinan bukan untuk diperdebatkan, melainkan diterima dan dihormati.

Akhir-akhir ini, masalah cara berpakaian kembali mencuat. Celana cingkrang, dan hijab lebar, khususnya yang bercadar sedang jadi sorotan. Penyebabnya, tentu kelakuan tak elok sebagian kecil saja dari mereka yang kebetulan beragama Islam, namun melakukan banyak hal yang sangat bertentangan dengan Islam itu sendiri.

Pasca serangan teroris, sangatlah wajar, ketika hampir semua pihak merasa tegang. Umat Islam merasa terfitnah, umat lainnya merasa waswas.

Salah seorang teman di timeline saya mengaku, akan menghindari untuk berada di dalam satu ruangan bersama dengan seorang hijaber bercadar. Saya tersenyum membacanya. Sempat berpikir akan menyumbangkan komentar, namun tidak yakin akan bisa mengubah pendapatnya. 

Maka saya menempuh jalan ini; menuliskannya.

Mengenai muslimah bercadar, saya sudah pernah membagikan kisahnya di postingan beberapa waktu lalu. Sempat beberapa kali bersilangan jalan hidup dengan mereka dan semuanya baik-baik saja. Tak ada yang perlu ditakutkan, meski hanya dua celah kecil saja (untuk mata) yang bisa kita lihat di wajah mereka. 

"Mbak, katakan pada teman-teman Anda yang bercadar; bahwa menurut penelitian, pakaian mereka akan membuat mereka kekurangan vitamin D dan kurang sehat." Kata seorang Bapak asing yang saling berkomentar dengan saya di salah satu postingan orang.

Saya tersenyum membacanya, dan saya balas dengan kalimat;

"Pak, mereka bercadar karena keyakinannya, mohon maaf."

Saya tidak tahu penelitian apa yang ia maksud. Saya hanya tahu bahwa, bagi kami, perintah Allah bersifat mutlak. Sami'na wa atho'na. Kami dengar dan kami taat. Untuk kaum muslimah yang bercadar, cara seperti itulah yang mereka yakini.

Perbedaan mazhab dan terorisme yang mencoreng, tidak hanya terjadi pada agama Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun