Mohon tunggu...
Irma Susanti Irsyadi
Irma Susanti Irsyadi Mohon Tunggu... -

hanya seorang pecinta kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menulis "Feature" bersama Tempo Institute

27 April 2018   08:57 Diperbarui: 27 April 2018   09:50 2690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://mybabbling.wordpress.com

Di sini, saya akan berbagi mengenai ilmu luar biasa yang diberikan oleh seorang Yos Rizal Suriaji, redaktur pelaksana majalah TEMPO, sebagai pematerinya. Pelatihan ini bertajuk "Menulis untuk Perubahan", dengan fokus utama menulis dengan bentuk tulisan feature.

Menulis, menurut Yos Rizal, tidak membutuhkan banyak teori, melainkan langsung praktik. Menulislah mengenai apa yang Anda tahu betul, begitulah resep berikutnya. Jangan coba-coba menulis sesuatu yang tidak Anda kuasai benar, sebab nanti akan menjadi blunder. Banyak sekali orang yang menulis tanpa 'bekal' dan terlihat amat bodoh dengan tulisan mereka.

Dalam jurnalistik, hanya ada dua jenis tulisan yang kita wajib ketahui. Berita dan non-berita. Berita biasanya menyajikan fakta dengan susunan 5 W 1 H (what, when, where, who, why dan How).

BERITA

Tulisan berita memiliki format seperti piramida.

Format tulisan berita berurutan dari sangat penting-penting-tidak penting.

Unsur 5 W 1 H biasanya terangkum dalam dua paragraf awal. Sehingga sambil berkelakar, Mas Yos mengatakan, berita itu pentingnya hanya di dua paragraph awal, selebihnya hanya tambahan saja.

NON BERITA (FEATURE)

Ada beberapa jenis tulisan non berita, yaitu feature, opini dan esai. Feature merupakan jenis tulisan yang sifatnya bertutur atas fakta. Sementara Opini dan Esai merupakan gagasan personal tentang sesuatu hal.

Berbeda dengan format berita, Feature maupun Opini memiliki bentuk penulisan seperti jam pasir.

Sumber: https://www.aliexpress.com
Sumber: https://www.aliexpress.com
Dalam format jam pasir, unsur 5 W 1 H tersebar dalam keseluruhan badan tulisan. Menjadikan urutannya menjadi:

Paling penting -- penting -- kurang penting -- tidak penting -- agak penting -- penting -- sangat penting.

Oleh karena itu, tulisan feature banyak yang bersifat deskriptif atau naratif, sesuai dengan sebaran ide dan titik berat kepentingannya.

Tulisan feature yang baik adalah HASIL REPORTASE dari suatu objek atau peristiwa. Sifat-sifatnya yang penting adalah:

  • Bertutur
  • Mementingkan narasi
  • Menyajikan FAKTA

Bahan dasar feature didapat dari reportase, wawancara sumber dan dilengkapi dengan riset.

Bagaimana caranya membuat sebuah tulisan feature?

Setelah kita memutuskan untuk membuat tulisan feature, yang pertamakali kita harus tentukan adalah ANGLE, atau sudut pandang. Angle setiap penulis bisa saja berbeda satu dengan yang lainnya.

Contoh ada sebuah berita seperti ini:

"Dr. Terawan tak lagi bisa melakoni profesinya setelah dilakukan pemecatan oleh IDI, terkait metode "cuci otak" yang ia lakukan".

Saat kita ingin membuat sebuah tulisan bergaya feature, kita harus menentukan angle terlebih dahulu. Angle tergantung pada fakta apa yang ingin kita gali lebih jauh dari sebuah kasus. Contoh angle yang bisa kita pakai dari kasus di atas adalah:

  1. Apa yang dimaksud dengan metode "cuci otak" dari Dr. Terawan?
  2. Alasan IDI melakukan pemecatan terhadap Dr. Terawan.
  3. Keterangan para pasien yang pernah ditangani oleh Dr. Terawan.
  4. Batasan kode etik dalam dunia kedokteran.
  5. Apakah Dr. Terawan pernah gagal menerapkan metodenya?
  6. Dan seterusnya.

Ada begitu banyak angle yang kita bisa gali dari kasus di atas. Mengapa penting? Sebab kita ingin tulisan kita menjadi lebih fokus dan mendalam.

Setelah menentukan angle, kita bisa melakukan RISET; mengumpulkan sebanyak-banyak fakta yang kita butuhkan dan mulai MENULIS.

Dalam merancang tulisan, tentu kita membutuhkan sebuah JUDUL terlebih dahulu. Meskipun ada banyak penulis yang menentukan judul setelah mereka selesai membuat tulisan. Pilihlah yang lebih kita sukai.

Membuat JUDUL sama pentingnya dengan menulis keseluruhan tubuh tulisan. Sebab, pembaca akan langsung tertarik jika judul yang kita pilih menarik. Satu lagi yang harus diingat adalah, judul itu biasanya menyiratkan angle yang kita pilih.

Pilihlah judul yang "mysterious fascinosum" atau misteri yang memesona.

Syarat judul yang baik adalah,

  • Menarik/atraktif
  • Komunikatif dan mudah dipahami (hindari kalimat panjang)
  • Menggugah perasaan

Setelah judul selesai, saatnya kita memulai tulisan dengan apa yang disebut LEAD.

Lead adalah pembukaan tulisan yang bersifat "membuka pintu". Sifatnya harus SINGKAT, tidak bertele-tele, memakai kata-kata yang AKTIF dan DINAMIS, serta mampu menggaet pembaca sejak awal.  Oleh karenanya, lead sebaiknya tidak diawali dengan kalimat tidak menarik seperti "Dalam rangka", "Setelah itu" atau "Pada Suatu Hari".

Bagaimana cara membuat LEAD yang menarik? Berikut beberapa tekniknya.

  1. Lead ringkasan

Umum ditemukan dalam berita biasa. Lead ini menuliskan inti cerita dalam tulisan.

Contoh:

Walaupun tangannya buntung, Pak Kasim tidak merasa malu bekerja sebagai tukang parkir di kampus itu.

Mengamati lead seperti ini, kita akan langsung paham bahwa tulisan tersebut akan bercerita mengenai Pak Kasim, seorang tukang parkir yang tangannya buntung dan bekerja di kampus tertentu.

  1. Lead Deskriptif

Lead ini menceritakan gambaran mengenai suatu tokoh atau suatu kejadian. Biasanya disenangi ketika kita menulis tentang profil seseorang.

Contoh:

Keringat mengucur di wajah lelaki tua yang tangannya buntung itu. Ia merogoh saku dengan tangan kirinya yang normal, mengambil koin ratusan uang kembalian. Pak Kasim, tukang parker yang bertangan sebelah itu, tak ingin dikasihani.

Lead di atas lebih bersifat narasi dan dramatis. Sebagai pembaca, biasanya kita akan langsung tertarik, sebab ada unsur human interest yang sangat kuat di sana.

  1. Lead Kutipan

Lead ini menarik, jika kutipan yang dipakai memusatkan diri pada inti cerita berikutnya dan tidak klise.

Contoh:

"Saya lebih baik tetap tinggal di dalam penjara, dibandingkan bebas dengan pengampunan." Kata Pramoedya Ananta Toer.

Membaca lead itu, pembaca akan tahu bahwa mereka akan digiring ke dalam kasus pembebasan Pramoedya dari Pulau Buru. Memakai kutipan sebagai lead sangat menarik, sebab pembaca akan merasa lebih dekat dengan tokoh yang akan diceritakan.

  1. Lead Pertanyaan

Lead ini akan mengundang rasa ingin tahu pembaca, asal digunakan dengan tepat. Lead jenis ini sebaiknya hanya dalam satu kalimat dalam paragraf pertama saja. paragraf berikutnya sudah masuk ke paragraf kedua.

Contoh:

Kenapa Hakim tak menyebut anggota DPR lain selain Setya Novanto yang Menerima Suap E-KTP?

  1. Lead Nyentrik

Lead ini bersifat ekstrim, bisa berbentuk puisi, cuplikan lagu, sepotong kata-kata pendek, atau onomatope (bunyi-bunyian). Disarankan untuk jenis tulisan yang bersifat hidup dan lincah penyajiannya.

Contoh:

Brak! Sekolah itupun ambruk. Untunglah anak-anak yang sedang belajar itu selamat. Selamat nyawanya, tapi mungkin tidak, nasib pendidikannya.

  1. Lead Gabungan

Adalah gabungan dari beberapa lead di atas.

Contoh:

"Saya tak pernah memersoalkan kedudukan. Kalau memang mau diganti, ya diganti saja." kata Menteri Sosial sambil berjalan menuju mobilnya dan memperbaiki kerudungnya. Ia tetap tersenyum cerah sambil menolak pertanyaan wartawan.

Demikianlah intisari pelatihan menulis Feature yang saya ikuti bersama Tempo Institute, yang disampaikan oleh Mas Yos Rizal. Semoga bermanfaat bagi semua yang membaca.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun