Di sini, saya akan berbagi mengenai ilmu luar biasa yang diberikan oleh seorang Yos Rizal Suriaji, redaktur pelaksana majalah TEMPO, sebagai pematerinya. Pelatihan ini bertajuk "Menulis untuk Perubahan", dengan fokus utama menulis dengan bentuk tulisan feature.
Menulis, menurut Yos Rizal, tidak membutuhkan banyak teori, melainkan langsung praktik. Menulislah mengenai apa yang Anda tahu betul, begitulah resep berikutnya. Jangan coba-coba menulis sesuatu yang tidak Anda kuasai benar, sebab nanti akan menjadi blunder. Banyak sekali orang yang menulis tanpa 'bekal' dan terlihat amat bodoh dengan tulisan mereka.
Dalam jurnalistik, hanya ada dua jenis tulisan yang kita wajib ketahui. Berita dan non-berita. Berita biasanya menyajikan fakta dengan susunan 5 W 1 H (what, when, where, who, why dan How).
BERITA
Tulisan berita memiliki format seperti piramida.
Format tulisan berita berurutan dari sangat penting-penting-tidak penting.
Unsur 5 W 1 H biasanya terangkum dalam dua paragraf awal. Sehingga sambil berkelakar, Mas Yos mengatakan, berita itu pentingnya hanya di dua paragraph awal, selebihnya hanya tambahan saja.
NON BERITA (FEATURE)
Ada beberapa jenis tulisan non berita, yaitu feature, opini dan esai. Feature merupakan jenis tulisan yang sifatnya bertutur atas fakta. Sementara Opini dan Esai merupakan gagasan personal tentang sesuatu hal.
Berbeda dengan format berita, Feature maupun Opini memiliki bentuk penulisan seperti jam pasir.