Mohon tunggu...
Irma Susanti Irsyadi
Irma Susanti Irsyadi Mohon Tunggu... -

hanya seorang pecinta kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Dilan dan Tuduhan Syiah (yang Perlu Ditelaah Kembali)

2 Februari 2018   22:04 Diperbarui: 4 Februari 2018   15:38 9481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kok kamu bela-belain Dilan terus sih?

Ini bukan pembelaan, ini pelurusan. Saya sudah bertekad menjadi pegiat literasi. Sebab literasi adalah salah satu modal penting bagi generasi muda jika mau pintar. Bangsa ini sudah sedemikian tertinggal jauh di belakang hanya karena malas membaca. Sehingga, hampir rata-rata berita yang mampir kemudian bisa dengan entengnya di klik dan disebarkan. Padahal kalau mau, kamu mampu kok, menganalisis apakah suatu berita tertentu layak disebarkan atau tidak.

Caranya? Ketik kata kunci dari artikel tersebut dan telusuri di internet, adakah berita sejenis yang sifatnya mendukung berita yang dimaksud? Jika kurang dari sekian banyak (saya biasanya menerapkan jika kurang dari 4-5 situs yang mendukung, maka berita tersebut invalid).

Kenapa ujug-ujug jadi ke sejarah?

Hey, setiap hal yang terjadi di dunia ini ada kisahnya dulu. Memahami latar belakang sejarah dari sebuah peristiwa akan membantu kita lebih kritis menyikapi sesuatu. Jangan malas belajar sejarah. Malu lah kalau kamu tidak tahu sejarah.

Saya lebih respek kepada teman-teman yang menulis bahwa, mereka tidak menyukai tokoh Dilan, karena Dilan anak geng motor yang pernah memukul gurunya sendiri. Ini tentu lebih bisa dipahami. Meskipun saya tidak yakin, anak-anak muda akan meniru gaya nakalnya Dilan. Sebab ini novel percintaan. Yang ada para remaja putri yang klepek-klepek karena romantisnya Dilan.

Semua sah-sah aja berpendapat, namun selalu sertakan fakta yang betul. Jangan memakai asumsi tak beralasan, sebab itu tidak mendidik. Jika kita salah menuliskan sesuatu, dan kemudian banyak orang terpengaruh, kira-kira kita salah tidak? Silakan dijawab sendiri.

Belajarlah terus, dunia ini terlalu luas untuk tidak Anda jelajahi, meskipun hanya lewat membaca. Menulislah, yang benar, dengan fakta yang juga benar.

Belajarlah bertanggung jawab.

Salam literasi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun