Apa sih, Diabetes melitus itu?
 Diabetes melitus penyakit atau gangguan metabolisme kronis yang dimana kadar gulanya sangat tinggi, dan juga kadar gula darah yang di sertai gangguan metabolisme karbohidrat,dan protein yang sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin, Penyakit multi etiologi yang disebabkan oleh beberapa determinan tersebut yang utama dapat. mencangkup obesitas, pola diet, dan aktifitas fisik. Dengan itu insiden kasus diabetes melitus secara global dapat terus ditingkatkan secara signifikan di berbagai negara.
Prevalensi Diabetes melitus Di IndonesiaÂ
Prevalensi diabetes melitus menurut consensus perkeni 2015 pada penduduk 15 tahun meningkatkan sebanyak 10,9%. Hal ini dapat mencerminkan peningkatan faktor risiko seperti gaya hidup yang tidak sehat,sehingga dapat mengakibatkan kelebihan berat badan atau obesitas.
Prevalensi diabetes melitus pada tahun 2018 dapat diagnosis dokter,bahwasanya katagori usia penderita DM terbesar berada pada rentangan usia 55-64 tahun dan 65-74 tahun,selain itu penderita DM di Indonesia lebih banyak berjenis kelamin perempuan sebanyak 1,8% dari pada laki-laki sebanyak 1,2%. Kemudian juga daerah domisili lebih banyak penderita diabetes melitus yang berada di perkotaan yang sebanyak 1,9% dibandingkan dengan diperdesaan dengan prevalensi yang hanya 1,0%.
Dengan penderita diabetes melitus mengalami insufisiensi dapat  berfungsi insulin yang akibatnya  terjadi gangguan atau produksi insulin dalam prankreas, sehingga insulin dapat mengalami kesulitan dalam mengubah glikosa menjadi energi.
Dan kadar glukosa dalam darah yang memiliki hubungan signifikan dengan jumlah lemak dalam tubuh yang terkait dengan obesitas, pola makan ,serta mengambil energi dari aktifikasi fisik.Dan dengan keberhasilan penanganan diabetes melitus dengan mengontrol berbagai determinan yang ditentukan oleh kondisi psikososial serta dukungan dari keluarga.
Dapat dilihat pada era pandemi  covid -19 ini penderita dm merupakan individu yang rentan,dan hal ini juga di sebabkan oleh tingginya kadar gula darah yang dimana dapat berinteraksi dengan faktor lain seperti lansia.
Melihat fenomena ini,maka pentingnya untuk melakukan pencegahan komplikasi penyakit DM,dan bukan hanya pencegahan makro dan mikrovaskuler saja, namun juga perlu diperhatikan dengan adanya pencegahan infeksi pada penderita DM.
Dibawah ini berupakan tips yang dapat di lakukan untuk mencegah DM, terutama pada saat pandemi covid-19 pada tahun ini antara lain :
- Mengatur pola makan (diet)Â
Cara mengatur pola makan pada penderita DM bukan pengurangan makanan,tetapi seimbang dengan kubutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu.
- Mengontrol kadar gula darahÂ
Dengan melakukan  pengecekan kadar gula darah maka penderita DM dapat memonitor pengaruh dari makanan, olahraga yang dilakukan sehingga jika gula darah naik atau tinggi bisa terkontrol dengan menaikan atau mengurangi diet dan olahraganya.
- Olahraga teratur
Olah raga merupakan salah satu pilar pengelolaan DM. olah raga juga dapat disarankan adalah olah raga yang dilakukan secara teratur 3-5 hari seminggu selama 30-45 menit dengan jenis olahraga yang bersifat aerobik, seperti jogging,bersepeda, dan berenang.Dan saat olah raga kita juga harus tetap menerapkan protocol kesehtan (menerapkan 3m), dengan melakukan olah raga badan menjadi sehat,berat badan turun,gula terkontrol,kolestrol turun, dan tekanan darah pun stabil.
- Mengurangi berat badan
Bagi yang mempunyai berat badan berlebihan (obesitas)makan penurunan 0.5-1 kg/minggu atau penurunan 5-7% berat badan dalam 6 bulan itu sudah bagus,maka penurunan berat badan harus dilakukan secara perlahan, yaitu dengan melakukan olah raga yang secara teratur dan diet dengan seimbang.
- Mengurangi stress
Disaat pandemi ini semua sektor mengalami kemunduruan. Seperti Halnya dapat dipengaruhi kesehatan fisik dan psikis.Dan penderita DM juga stress itu dapat menyebabkan peningkatan katekolamin dan glucagon yang memicu kadar gula darah tinggi. untuk mengurangi stress dapat dilakukan seperti relaksasi meditasi, (LPD), serta ibadah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H