Mohon tunggu...
irman muhamad ridwan
irman muhamad ridwan Mohon Tunggu... Guru - Sebagai Pengajar ikut serta dalam mencerdaskan anak
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Guru PAI SMPN 2 Cibadak

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bagaimana tentang Sebagian Akhlak Rasulullah SAW? Ini Penjelasannya

14 April 2022   07:24 Diperbarui: 14 April 2022   07:30 1281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image caption. Sumber: republika.id

Bagaimana Tentang sebagian Akhlak Rasulullah SAW ? Ini Penjelasannya

Alam pun tersenyum bahagia ketika disebutkan manusia yang paling indah dan paling mulia. Solawat selalu dikumandangkan. Indah fisiknya dan indah Akhlaknya. Manusia paling mulia sejagat raya. Hamba yang paling teristimewa dalam pandangan Allah SWT dan makhluk.

Manusia yang menjadi panutan. Manusia memiliki budi yang luhur. Hamba Allah yang akan diberikan kehotmatan nanti di akhirat untuk memeberikan Syafaat. Hamba Allah yang terkasih adalah Nabi Muhammad SAW.  Hamba yang mempunyai Akhlak terindah akhlak mulia.

Akhlak Rasulullah diabadikan dalam Alquran dan Hadits Rasulullah SAW bahkan dalam kitab-kitab sebelumnya sudah digambarkan akan datang Nabi atau Rasul terakhir yang berakhlak mulia. Selain mempunyai akhlak mulia, Rasulullah SAW diamanahkan tugas dari Allah SWT adalah untuk menyempurnakan akhlak.

Akhlak Rasulullah SAW adalah Alquran

Alquran merupakan wahyu terakhir yang disampaikan oleh malaikat jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Alquran merupakan kalamullah atau perkataan Allah SWT. Alquran merupakan mukjizat paling istimewa yang terjaga keasliannya sampai hari kiamat.

Didalamnya ilmu dan pedoman hidup untuk manusia bahagia dunia dan akhirat. Alquran akan memberikan syafaat atas izin Allah SWT untuk orang yang membaca dan mengapalnya. Ternyata Alquran merupakan gambaran Akhlak Rasulullah SAW.

Kalau kita membaca, mengartikan dan menela'ah isi dan kandungannya maka isinya adalah Akhlak Rasulullah SAW. Akhlah Rasulullah SAW adalah Alquran. Sebagaimana hadist Rasulullah SAW menjelaskan tentang akhlak Rasulullah SAW.

Dari sa'ad bin Hisyam bin Amir berkata, "Aku mendatangi Aisyah dan berkata, "Wahai Ummul Mukminin, beritahukanlah kepadaku tentang Akhlak Rasulullah SAW,"maka Ia berkata," Akhlaknya adalah Alquran. Tidaklah engkau membaca Alquran, yakni firman Allah SWT: "Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) memiliki akhlak yang agung," 

(Q.S. Alqalam:4) lalu aku katakana,"Aku ingin hidup membujang," maka Ia berkata, "jangan engkau lakukan itu, tidakkah engkau membaca:" Sunggug telah ada pada diri Rasulullah SAW suri tauladan yang baik bagi kalian"(Q.S, Alahzab:21), dan Rasululah SAW menikah dan memiliki keturunan.

( dikeluarkan oleh Ahmad (24601,24810), lafaz ini miliknya, dan Abu Ya'la (4862), ath-Thahawi dalam Syar Musykilil Atsar (4435), dan Al-Baihaqi dalam Syu'abul iman(1426)).

Dalam hadits jelaslah bahwa akhlak Rasulullah SAW adalah Alquran yang telah dijelaskan oleh Aisyah Ra dan dijelaskan dalam Alquran. Penjelasan pertanyaan sahabat langsung dijawab oleh Aisyah Ra sebagai istri Rasullah SAW. Beliau juga sebagai penghapal hadits Rasulullah SAW.

Ternyata dari hadits tersebut ada penjelasan yang menarik tidak boleh membujang. Membujang artinya tidak menikah baik laki-laki dan perempuan. Dibantah oleh Aisyah. Kita harus mencontoh Rasulullah SAW. Beliau menikah dan mempunyai keturunan.

Rasulullah SAW Bukan Orang Yang Selalu berkata keji, Melaknat dan tidak Mencerca. 

Rasulullah SAW mempunyai akhlak mulia. Beliau tidak pernah berkata keji. Berkata keji adalah perkataan yang tidak terpuji. Kurang enak untuk didengar. Kalau perkataan keji disampaikan seseorang akan tidak enak hati.

Kita sebagai manusia biasa jauh dengan perangai Rasulullah SAW mungkin pernah melakukan itu bahkan dalam hati suka terlintas kata-kata keji. Rasulullah SAW tiadak pernah dalam hidupnya berkata keji atau terlintas dalam hatinya. Rasulullah SAW tidak pernah melaknat.

Melaknat adalak menjelek-jelekan orang dengan kata yang paling jelek bahkan didalamnya mendo'akan jelek kepada Orang atau kepada yang lainnya. Rasulullah SAW tidak pernah melaknat, tidak pernah mencerca, kalau menegur tegurannya dengan sopan enak hati untuk mendengarkan nasihatnya. Sebagaimana Hadits Rasulullah SAW:

Dari Anas bin Malik Ra berkata, "Rasulullah SAW bukanlah orang yang suka berkata keji, melaknat, dan tidak pula mencerca, jika Beliau hendak menegur seseorang Beliau hanya berkata,"Mengapa keningnya berdebu?" (ini adalah sebuah ungkapan yang biasa diucapkan, merupakan sebuah sindiran, dan bukan dimaksudkan  maknanya secara harfiah. Dan dikatakan juga maknanya adalah doa untuknya agar Ia taat melakukan salat)

Beliau tidak membalas keburukan dengan keburukan, berteriak, dan Pemaaf

Rasulullah SAW mempunyai akhlak terpuji atau akhlak mulia. Beliau tidak pernah keburukan dibalas dengan keburukan. Terbukti dalam perjalanan dakwah beliau suka dicaki maki, dilempar dengan tahi, difitnah, disebut gila, tukang sihir, dilempar dengan batu, mau dicelakkan bahkan beliau mau dibunuh.

Apakah Rasulullah SAW membalas keburukan orang dengan keburukan? Ternyata tidak, Rasulullah SAW keburukan tersebut tidak dibalas dengan keburukan. Beliau balas keburukan dengan kebaikan bahkan mendoakannya karena ketidaktahuannya.

Beliau sangat sayang kepada umatnya kepada manusia. Beliau tidak pernah berteriak dengan membalas keburukan orang. Beliau adalah seorang pemaaf. Sebagaimana Hadits Rasulullah SAW:

" Dari Abu Abdillah al-jadali berkata," Aku pernah bertanya kepada Aisyah Ra, maka Ia berkata," Beliau bukanlah orang yang suka berbuat keji, atau berkata keji, tidak pula suka berteriak-teriak di pasar-pasar, dan beliau juga tidak membalas keburukan dengan keburukan, namun beliau memaafkan dan berlapang dada."( dikeluarkan oleh Ahmad (25417), at-Tirmidzi (2016), dan lafaz ini miliknya, dan Ia berkata: 

Hasan shahih, Dan ath-Thabrani dalam Makarimul Akhlak (58), dan al-Baihaqi dalam Dala'il an-Nubuwwah (1/315).

Rasulullah Berdakwah untuk menyempurnakan Akhlak

Akhlak adalah perbuatan. Akhlak yang baik adalah perbuatan yang baik. Nabi Muhammad SAW tujuan berdakwah adalah untuk menyempurnakan Akhlak. Akhlak yang buruk dihilangkan diganti dengan akhlak yang baik.

Akhlak yang baik pada zaman jahiliyyah disempurnakan. Akhlak kepada Allah SWT adalah bagaimana tata cara penyembahan kepada Allah SWT dengan benar tanpa ada penyembahan dengan yang lainnya seperti penyembahan terhadap berhala atau menghilangkan perbuatan yang menjerumuskan kedalam kemusrikan.

Akhlak kepada manusia disempurnakan oleh Rasulullah SAW diberi pengajaran bahkan dicontohkan akhlak yang baik oleh Rasullullah SAW sebagai Uswah hasanah (contoh yang baik). Akhlak diri sendiri. Rasulullah SAW mencontohkan akhlak pribadi menjadi akhlukul karimah.

Akhlak terhadap hewan, tumbuhan dan Alam, Rasulullah membarikan pengajaran dan mencontohkan bagaimana akhlak kepada hewan, binatang dan alam. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW bahwa nabi diutus adalah untuk menyempurnakan Akhlak.

Dari abu Hurairah Ra berkata, Rasulullah SAW bersabda,"Sesungguhnya Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang terpuji."dan dalam riwayat lain:"Akhlak yang baik"(dikeluarkan oleh Ahmad(8595), al-bukhari dalam al-Adab al --Mufrad (273), al-Hakim(2/612)) 

https://www.kompasiana.com/irmanmuhammadridwan8203/6256dc6792cb5a23ad5b56a3/ternyata-ada-nama-selain-muhammad-dan-nabi-muhammad-saw-di-utus-untuk-menyempurnakan-akhlak

Kesimpulan 

Rasulullah SAW mempunyai Akhlak yang mulia. Beliau sebagai panutan. Akhlak Beliau adalah Alquran. Beliau Bukan Orang Yang Selalu berkata keji, Melaknat dan tidak Mencerca. Beliau tidak membalas keburukan dengan keburukan, berteriak, dan Pemaaf. Rasulullah SAW Berdakwah adalah menyempurnakan Akhlak

 

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun