Menurut beliau apabila nafsu dalam diri manusia di planing dengan baik maka nafsu ini akan menjadi jinak dan bisa diarahkan kepada hal-hal yang baik.
Menurut beliau nafsu itu mengarah kepada kejelekan. Dan bisa di arahkan kepada kebaikan dan akan meninggalkan segala bentuk kemaksiatan.
Dan menjadi nafsu yang tenang. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Fajr: 27-28, “ Hai jiwa yang tenang kembalilah kepada Tuhanmu dengan hatiyang puas lagi diridhoi-Nya”.
Menurut beliau jika manusia sudah mempunyai hati yang tenang maka hilanglah kejahatannya tidak menggantungkan dirinya kepada makhluk atau selain Allah SWT.
Salah satu supaya kita bisa mengghidupkan agama, tauhid, tawakal dan keikhlasan meyakini ketetapan Allah SWT berupa taqdir adalah dengan mengatur nafsu yang jahat menjadi nafsu yang tenang (nafsu Mutmainah) yang akan mengarah kepada kebaikan.
Ternyata menurut beliau kalau seseorang sudah mempunyai nafsu mutmainah maka akan menyamai nafsunya para nabi dan para Rasul seperti nafsunya Nabi Ibrahim dan menurut beliau akan turunnya pertolongan Allah SWT. Allah SWT telah menyelematkan
Nabi Ibrahim karena Nabi Ibrahim hidup agama islamdalam dirinya, mentauhidkan Allah SWT, Tawakal kepada Allah SWT dan hatinya penuhdengan keikhlasan sehingga datangnyapertolongan Allah SWT kepada Nabi Ibrahim AS. Allah SWT menyelematkan beliau dari kobaran api yang sangat panas. “ Wahai api, dinginlah, dan menjadikan keselamatan bagi Ibrahim AS.(Q.S.Al-baqarah:153)
Menurut beliau ketika kita ditimpa dengan taqdir sebagai ketetapan dari Allah SWT menurut beliau bersabarlah. Bersabar menunggu pertolongan Allah SWT dan bersabarlah bersama-Nya. Demikian lah nasihat beliau janganlah menentang taqdir Allah SWT, terimalah Taqdir tersebut dengan nafsu yang tenang ( Nafsu Mutmainah) seperti nafsunya para Nabi dan Rasul sehingga akan mendapatkan pertolongan Allah SWT, dan bersabarlah menunggu pertolongan Allah SWT dengan ketatapan atauTaqdir yang telah Allah SWT tetapkan sehingga akan hidup agamanya, tauhid, tawakal dan keikhlasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H