Saat itu, PBB juga mengundang organisasi antar pemerintah dan non pemerintah untuk membantu negara dalam mengatur peringatan Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional.
Dengan kata lain, PBB memiliki misi jika setiap tanggal 17 Oktober memberikan kesempatan bagi banyak orang untuk mengakui upaya dan perjuangan orang-orang yang hidup dalam kemiskinan. Memberikan kesempatan bagi mereka untuk membuat keprihatinan mereka didengar, dan juga sebagai momen untuk mengakui bahwa orang miskin adalah orang pertama yang berjuang melawan kemiskinan.Â
Berdasarkan data yang ada, selama pandemi Covid-19 terjadi dalam kurun waktu dua tahun terakhir, setidaknya mengakibatkan lebih dari 3,7 juta kematian dan membalikkan kemajuan pemberantasan kemiskinan yang telah diusahakan selama puluhan tahun lamanya.
Selain itu, menurut laporan dari Bank Dunia tentang Dampak kemiskinan yang diproyeksikan dari COVID-19, terdapat sekitar 71 sampai 100 juta orang masuk dalam golongan kemiskinan yang terjadi akibat dari krisis.Â
Adapun mayoritasnya berasal dari negara di kawasan Asia Selatan dan sub negara-negara Sahara dimana tingkat kemiskinan memang sudah tinggi.
Sementara itu, pada tahun 2021, jumlahnya bahkan diperkirakan meningkat, yakni antara 143 sampai 163 juta orang. Golongan yang bisa disebut sebagai 'orang miskin baru' ini akan bergabung dengan 1,3 miliar orang yang sudah hidup dalam kemiskinan multidimensi, yang mana jumlahnya semakin parah selama pandemi berlangsung.
Pada akhirnya, pandemi Covid-19 memang benar-benar memberikan dampak yang signifikan, khususnya kemiskinan yang ada di seluruh penjuru dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H