Mohon tunggu...
IRMAN SUHANDI
IRMAN SUHANDI Mohon Tunggu... Lainnya - Pegawai Negeri Sipil

All is well... Jalani Hidup sebagaimana mestinya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Menulis Teks Berbentuk Procedure Melalui Model Pembelajaran "Make A Match"

7 Oktober 2022   09:55 Diperbarui: 7 Oktober 2022   10:07 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Kelas Mipa 2 SMA Negeri 3 Sape dengan jumlah siswa sebanyak 29 siswa.  Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Maret  sampai dengan April 2021 yaitu pada semester genap tahun pelajaran 2020/2021. 

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan peningkatan kemampuan siswa menulis teks berbentuk  procedure melalui model pembelajaran Make a Match di kelas Mipa 2 SMA Negeri 3 Sape, (2) mengembangkan strategi pembelajaran dan model pembelajaran yang efektif, efisien dan menyenangkan di kelas XI Mipa 2 SMa Negeri 3 Sape, (3) siswa dapat melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan komunikasi dengan mengemukakan gagasan, pendapat dan perasaannya secara sederhana baik lisan maupun tertulis khususnya dalam menulis teks berbentuk procedure dengan menggunakan model pembelajarab Make a Match. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas Mipa 2 SMA Negeri 3 Sape. 

Objek penelitian ini adalah aktivitas siswa, peningkatan hasil, dan respons siswa dalam penerapan Model Pembelajaran Make a Match  dalam menulis teks berbentuk procedure. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan observasi/ pengamatan dan pemberian test performance siswa dengan bentuk test tulis. 

Data yang didapatkan dianalisis dengan Metode deskriptif-kualitatif dan deskriptif-kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) siswa dan guru terlihat sangat aktif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran; (2) penerapan Model Pembelajaran Make a Match dapat meningkatkan kemampuan siswa menulis teks berbentuk procedur. Hal ini dapat di lihat dari hasil pengamatan mengindikasikan bahwa 21 dari 29 siswa (72,41%) terlihat aktif dalam proses pembelajaran. Nilai siswa hasil dari evaluasi test tulis hanya 1 orang siswa (0,04%) saja yang masih belum mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimal). Nilai post test siswa berupa evaluasi individu melalui Lembar Kerja Siswa menunjukan Sebanyak 2 siswa (0,07%) mendapat nilai C 'good', 12 siswa (0,41%) mendapat nilai D 'fair', 14 siswa (0,48%) mendapat nilai E 'poor'. Dari hasil yang telah dicapai, bahwa Metode model pembelajaran make a match dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks berbentuk prosedur dan juga dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran.

Kata Kunci: Menulis, Teks Prosedure, Make a match

  • PENDAHULUAN

Penguasaan kemampuan Bahasa Inggris (language skill) merupakan sebuah syarat mutlak yang harus dimiliki di era komunikasi dan globalisasi saat ini. Pembelajaran Bahasa Inggris (Language Learning) di jenjang SMA merupakan materi pokok sebagai bagian dari fungsi pengembangan diri siswa dalam bidang Ilmu Pengetahuan, teknologi dan seni yang  diharapkan setelah menamatkan studi, Mereka mampu tumbuh dan berkembang menjadi individu yang cerdas, terampil dan berkepribadian sebagai bekal hidup di masa mendatang.

  • Penguasan materi pelajaran Bahasa Inggris dalam jenjang SMA meliputi empat keterampilan berbahasa, yaitu: menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Semua itu didukung oleh unsur-unsur bahasa lainnya, yaitu: Kosa Kata, Tata Bahasa dan Pronunciation sesuai dengan tema sebagai alat pencapai tujuan. Dari ke empat keterampilan berbahasa di atas, Writing (menulis)  merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang dirasa sering menjadi masalah bagi siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris. Hal tersebut sangat menarik untuk diteliti mengingat kemampuan menulis (writing ability) sangatlah dipengaruhi oleh penguasaan kosa kata, struktur bahasa dan kemampuan siswa dalam merangkai kata menjadi sebuah teks yang berterima. Kemampuan mengungkapkan makna dalam langkah retorika dalam essai pendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk procedure dan report adalah salah satu Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai oleh siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas (SMA). Indikator dari kompetensi dasar ini antara lain adalah siswa mampu menulis teksberbentuk procedure.
  •  Teks procedure merupakan salah satu Genre text yang dipelajari di tingkat SMA. Teks procedure bertujuan untuk memberikan petunjuk tentang langkah- langkah/metoda/cara-cara melakukan sesuatu (Otong Setiawan Djuharie, 2006 :38). Teks procedure umumnya berisi tips atau serangkaian tindakan atau langkah dalam membuat suatu barang atau melakukan suatu aktifitas. Teks procedur dikenal pula dengan istilah directory. Teks procedure umumnya memiliki struktur : (1) Goal, tujuan kegiatan, (2) Materials/Ingredients, bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat suatu barang/melakukan suatu aktifitas yang sifatnya opsional, (3) Steps, serangkaian langkah-langkah melakukan suatu aktifitas. Rata -- rata siswa mengalami kesulitan dalam menulis teks terutama teks berbentuk procedure.Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan model pembelajaran yang tepat, yang mampu meningkatkan kemampuan siswa untuk menyusun teks procedure, serta mampu melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan komunikasi dengan mengemukakan gagasan, pendapat dan perasaannya dengan sederhana secara tertulis

Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, penulis mencoba menggunakan pendekatan Contextual Teaching And Learning dan pendekatan Cooperative Learning dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match. Model pembelajaran Make a Match yaitu teknik bermain kartu, dimana siswa diminta mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin. Model pembelajaran make a match atau mencari pasangan dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Salah satu keunggulan tehnik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.

Langkah-langkah penerapan model pembelajaran make a match sebagai berikut: (1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. (2) Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban. (3)Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang. (4) Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Pemegang kartu yang bertuliskan penggalan kalimat prosedur A akan berpasangan dengan kalimat berikutnya yang dipegang oleh siswa di kelompok lain yang memegang kalimat prosedur B dan seterusnya. (5) Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin. (6) Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakati bersama. (7) Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya. (8) Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang memegang kartu yang cocok. (9) Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran.Melalui model pembelajaran make a match diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa menulis teks berbentuk procedure, dan juga dapat melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan komunikasi dengan mengemukakan gagasan, pendapat dan perasaannya dengan sederhana secara tertulis

              Rumusan penelitian ini yaitu apakah model pembelajaran Make a Match dapat meningkatkan kemampuan siswa menulis procedure text? Sedangkan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui metode model pembelajaran Make a Match dapat meningkatkan kemampuan siswa menulis procedure text.

METODE PENELITIAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun