Meyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)
Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi)
Terkait Pengalaman Mengatasi
Â
Nama        : IRMAN SUHANDI,S.Pd
NIM Â Â Â Â Â Â Â Â : E1D222009
NO UKG Â Â Â Â : 201502710701
KELAS Â Â Â Â Â : BAHASA INGGRIS A
UNIT KERJA : SMA NEGERI 1 KOPANG
LK 3.1 Â Â Â Â Â Â : MENYUSUN BEST PRACTICE
Â
Â
Lokasi
SMA Negeri 1 Kopang
Lingkup Pendidikan
Sekolah Menengah Atas
Tujuan yang ingin dicapai
PPL Aksi 1
Meningkatkan kemampuan Listening Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Kopang Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Materi Introduction Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning.
PPL Aksi 2
Meningkatkan Kemampuan Memahami Teks  Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Kopang Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Materi Deskriptif Teks Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning.
Penulis
Irman Suhandi,S.Pd
Tanggal
PPL Aksi 1
Kegiatan pembelajaran aksi 1 dilaksanakan pada tanggal 24-25 Agustus 2022
PPL Aksi 2
Kegiatan pembelajaran aksi 2 dilaksanakan pada tanggal 6-7 September 2022
Situasi:Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
PPL Aksi 1
Motivasi peserta didik dalam proses pembelajaran bahasa inggris cenderung tidak ada semangat dalam pembelajaran. Peserta didik cenderung pasif dan tidak menyimak dalam pembelajaran, banyak peserta didik yang izin keluar kebelakang dalam waktu yang lama hal ini menandakan bahwa peserta didik tidak merasa termotivasi dalam pembelajaran bahasa inggris. Terutama dalam proses pembelajaran Bahasa  Inggris yang menekankan pada Listening skill peserta didik sangat terlihat tidak termotivasi dan cenderung ribut didalam kelas. Ada beberapa faktor yang menyebabkan peserta didik tidak termotivasi dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris antara lain :
- Model pembelajaran yang digunakan oleh guru masih monoton
- Kurangnya penguasaan kosa kata peserta didik dalam Bahasa Inggris.
- Peserta didik kesulitan dalam pengucapan dan cenderung takut dan minder untuk mengatakan sesuatu.
Hal ini menjadi faktor penyebab peserta didik kesulitan dalam pembelajaran Bahasa Inggris Listening Comprehension. Selain itu juga guru kurang memberikan motivasi dan rangsangan kepada peserta didik agar lebih merasa termotivasi dalam proses pembelajaran.
PPL Aksi 2
Model pembelajaran yang guru gunakan pada saat pembelajaran sekarang ini tentu sangat berpengaruh terhadap keberhasilan peserta didik. Selama ini, model pembelajaran yang digunakan oleh guru terlalu monoton dan menggunakan model-model yang lama dan hanya berpusat pada guru. Guru hanya memberikan materi dan peserta didik  hanya mendengarkan. Model pembelajaran yang tidak bervariasi ini disebabkan karena guru belum menguasai model pembelajaran yang mampu membantu siswa untuk:
- Mengaktifkan background knowledge siswa
- Menggunakan strategi yang tepat
- Menguasai kosa kata bahasa inggris
- Menangkap ide utama dalam teks dengan efektif
- Memahami dan menganalisis isi teks dengan mudah.
Hal ini tentu saja menjadi faktor terbesar atau akar penyebab masalah (kesulitan) peserta didik dalam pemahaman dan menganalisis teks bahasa inggris khususnya pada materi deskriptif teks. Selain itu juga, pada saat guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, guru belum melakukan asesessment diagnostic sehingga belum mengetahui kemampuan awal peserta didik sendiri dan belum merencanakan pembelajaran secara matang dengan memperhatikan karakter masing-masing peserta didik dan memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan peserta didik kita dalam proses pembelajaran terutama dalam memahami dan menganalisis teks deskriptif.
Tantangan :Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
PPL Aksi 1
Dalam proses mencapai tujuan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam Listening skill pada materi introduction ada beberapa tantangan atau masalah yang dihadapi antara lain:
- Guru belum menguasai penggunaan model pembelajaran yang bervariasi dan relevan dengan kebutuhan siswa seperti contoh Project based learning, Problem based lerning, discovery learning dan lain-lain
- Peserta didik belum terbiasa dengan penggunaan model model pembelajaran yang mewajibkan mereka untuk lebih berperan aktif dan berpikir kritis dalam proses pembelajaran.
- Kesulitan memotivasi peserta didik untuk pembiasaan meningkatkan kosa kata bahasa inggrisnya.
- Kesulitan melatih pronouncation atau pengucapan peserta didik dalam Bahasa Inggris.
PPL Aksi 2
Dalam proses mencapai tujuan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami dan menganalisis teks deskriptif ada beberapa tantangan atau masalah yang dihadapi antara lain:
- Guru belum menguasai penggunaan model pembelajaran yang bervariasi dan relevan dengan kebutuhan siswa seperti contoh Project based learning, Problem based lerning, discovery learning dan lain-lain.
- Peserta didik belum terbiasa dengan penggunaan model model pembelajaran yang mewajibkan mereka untuk lebih berperan aktif dan berpikir kritis dalam proses pembelajaran.
- Masih terdapatnya pemanfaatan TPACK yang digunakan dalam proses pembelajaran
- Pemilihan dan penggunaan media ajar yang masih kurang tepat oleh guru.
Aksi :Â
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Seorang guru akan dikatakan profesional dalam menjalankan tugasnya harus mampu mengatasi tantangan-tantangan yang ada dalam proses pembelajaran dikelas, adapun langkah-langkah untuk mengatasi tantangan tersebut sebagai berikut:
- Guru harus belajar mandiri dan mengupgrade diri sendiri agar mampu menguasai model-model pembelajaran yang beraneka ragam dan bervariasi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, salah satunya dengan menggunakan metode Problem Based Learning yang secara tidak langsung memfasilitasi siswa untuk berpikir kritis dan berperan aktif dalam proses pembelajaran.
- Peserta didik harus dibiasakan untuk beradaptasi dengan model pembelajaran Problem Based Learning yang tanpa sadar membuat peserta didik aktif dalam proses pembelajaran sehingga akan berpengaruh kepada kemampuan pemahaman bacaan peserta didik dalam bahasa inggris.
- Dalam melaksanakan model pembelajaran Problem Based Learning, guru harus mengintegrasikan teknologi baik dalam persiapan proses serta penilaian pembelajaran.
- Media ajar yang digunakan guru harus sesuai dengan gaya belajar dan kebutuhan peserta didik sehingga diharapkan porses pembelajaran akan efektif dan efisien.
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Setelah menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning, ada beberapa pengaruh atau dampaknya dalam proses pembelajaran antara lain sebagai berikut:
- Model pembelajaran Problem Based Learning mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah peserta didik dalam proses pembelajaran reading comprehension.
- Model pembelajaran Problem Based Learning memberikan motivasi kepada peserta didik untuk belajar lebih aktif, giat, tekun dan berpikir kritis untuk mendapatkan jawaban dari masalah yang diberikan guru.
- Model pembelajaran Problem Based Learning menantang para peserta didik untuk belajar dan bekerja kelompok untuk mendapatkan dan mencari solusi dari permasalahan yang sudah diberikan.
- Dalam proses pembelajaran Problem Based Learning, guru berhasil membangun rasa percaya diri siswa dalam belajar dan membuat siswa untuk berperan aktif dan berpikir kritis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H