Karena saling kukuh dengan pendirian masing-masing, Ifat nekat pergi dari rumah begitu ia diterima di sebuah PTN sesuai jurusan pilihannya. Bahkan keangkuhannyalah yang menahan rasa rindu dan bersalah kepada bapaknya selama lima tahun. Sedangkan bapaknya tak ada keberanian untuk memulai mencairkan situasi.
*****
@ Tiga Syawal Tahun Kelima
Bapak, kepulangan Ifat ini bukanlah untuk menghadiri pemakaman bapak tapi untuk mengabarkan bahwa Ifat sudah keterima kerja, bapak bahagia kan? Ifat akan mengambil alih tanggung jawab keluarga, ibu dan adik-adik. Selama lima tahun Ifat memendam rindu dan rasa bersalah yang besar kepada bapak. Ifat terlalu angkuh untuk itu semua. Ifat sudah durhaka kepada bapak.
Terlambatkan Ifat memohon maaf atas semua itu? Kini, hanya do’a yang hanya Ifat persembahkan untuk bapak. Maafkan anakmu yang durhaka ini…
*****
Dengan isak tangis yang tertahan,  Ifat menutup buku yang masih penuh catatan bapaknya selama lima tahun. Ifat juga sayang bapak, maafkan anakmu…
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H