Dalam bertindak biasanya guru muda lebih ceroboh. Dengan predikat yang dimilikinya guru muda akan merasa dapat menghandle segala kesulitan yang terjadi. Sehingga tanpa pikir panjang guru muda akan menganggap mudah masalah yang ada. Dalam hal ini kemampuan guru lama atau guru yang sudah berumur sangat diperlukan untuk membimbing guru muda.Â
Terkadang, salah satu dari guru muda kolot dengan pemikirannya karena dia baru saja menyelesaikan studi gurunya. Namun pada kenyataannya untuk resiko, guru yang sudah berpengalaman lah yang mampu lebih baik. Bukan bermaksud menggiring opini bahwa guru muda tidak dapat menyelesaikan masalah, namun ada baik nya di serahkan kepada yang lebih berpengalaman.
Kerap kali tindakan itu ditegur oleh guru yang sudah berumur karena dapat membuat citra buruk untuk sekolahnya. Akreditasi dilingkup sekolah juga menjadi pengaruh apabila guru tidak pikir panjang dalam pengambilan solusi. Sebagai penambah pengalaman, guru muda dapat bekerja sesuai dengan apa yang di tugaskan kepadanya. Ketika kesulitan bisa melapor dan tentunya akan dicari solusi bersama-sama. Dalam sekolah, sesama guru harus bisa saling mengayomi. Tidaklah menjadi saingan dalam mengajar namun harus tetap harmonis dan mengedepankan kebersamaan antar guru baru maupun lama.
Tentunya, saat proses perekrutan sebagai guru yang diliat adalah sikap dan tindakan. Tindakan yang sedikit lambat namun benar cenderung disukai oleh khalayak dari pada tindakan yang cepat tapi ceroboh. Sayangnya banyak guru muda yang mempunyai sikap dan tindakan yang seperti itu. Dari sini lah perlunya keahlian khusus untuk menjadi seorang guru yang akan mengabdi untuk sekolah dan masyarakat sekitar.
Guru harus bisa memastikan masyarakat dan sekolah serta warga sekolah khususnya peserta didik merasa nyaman atas tindakannya. Sekolah biasanya akan memberikan program untuk melatih kinerja guru. Membentuk guru yang profisional merupakan tanggung jawab diri sendiri. Guru yang profesional mampu menempatkan dirinya dengan baik dimanapun berada. Baik guru muda maupun guru yang sudah berumur harus menunjang diri dengan profesionalitas guru nya. Jika dirasa kurang, seorang guru dapat ikut serta dalam pengkajian yang berguna untuk meningkatkan kadar profesionalitasnya sebagai guru.
Guru yang efisien terhadap waktu juga sangat menjadi panutan untuk masyarakat. Banyak msyarakat yang tidak mau bertele-tele dengan waktu belajar anak. Dalam ilustrasi diatas saat kelas matematika anak cenderung bosan jika waktunya hanya digunakan untuk berhitung. Sebagai guru muda yang mempunya banyak inovasi belajar, harusnya mampu mencairkan suasana. Anak didorong untuk lebih aktif didalam pembelajaran dengan cara bermain yang masih mengaitkan dengan pelajaran yang berlangsung. Sehingga tatkala dirumah anak akan memberitahu orang tuanya dengan apa dia belajar.Â
Hal-hal yang diceritakan oleh pesertaa didik ini akan membawa pengaruh kepada guru yang mengajar. Jika yang diceritakan positif, maka otomatis orang tua akan mempercaayai guru tersebut untuk mendidik anaknya disekolah. Begitupun sebaliknya, jika negatif maka akan membuat orang tua khawatir dengan apa yang dipelajari anaknya disekolah.
Berbicara tentang tindakan seorang guru dalam mengajar, hal ini bisa sama membuat pandangan masyarakat pada guru muda tersebut. Pandangan seseorang biasanya berdasarkan apa yang dia liat lalu disimpulkan bahwa seperti inilah dia. Pandangan masyarakat yang akan menjadi orang tua biasanya bermacam-macam. Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa orang tua lah yang akan berpikir bagaimana menyekolahkan anak dengan guru yang tertib dan dapat dipercaya.
Banyak pandangan masyarakat yang menyepelekan guru muda pada saat sekarang. Pasalnya guru muda adalah guru yang ibaratnya baru saja menaiki lembah gunung, baru menempuh perjalanan yang semakin kesini maka semakin banyak tantangan. Masyarakat berpresepsi bahwa guru muda sangat tidak bisa diandalkan untuk mendidik anak karena ilmu nya yang terbilang masih baru. Dengan ini maka cenderung banyak guru muda yang mengundurkan diri karena tidak diterima di dalam masyarakat.
Tidak diterima di dalam masyarakat adalah suatu kesakitan sendiri bagi seorang guru muda yang baru saja terjun ke dunia pendidikan. Menerima kritik dan saran menjadi salah satu usaha untuk mulai menghadapi masalah- masalah yang kian datang. Kadang kala, masyarakat lah yang menjadi betah atau tidaknya guru. Pandangan yang diberikan kepada guru bisa membuat semangat atau tidak dalam jangka waktu beberapa hari saat guru mulai bekerja. Hal ini juga dirasakan oleh rekan saya sendiri saat dia berusaha menjadi guru diusia yang muda untuk menghidupi dirinya sendiri.
Kehadiran guru muda dinilai sedikit membebani masyarakat jika guru yang sudah berumur saja bisa memberikan pelajaran dengan rinci. Masyarakat seolah berada di dalam pihak guru yang sudah berumur daripada guru muda yang masih berjuang. "masih muda sudah jadi guru, memang ngajarnya bener?", salah satu perkataan masyarakat yang bisa saja membuat guru muda insecure. Guru yang baru terjun selalu butuh support untuk menjadi yang lebih baik. Maka dari itu perlunya rasa percaya diri dan tidak goyah terhadap pendirian saat mulai menjejakkan kaki untuk menjadi guru muda.