Aisha tersenyum mengingat keindahan mimpi itu, meskipun sedikit kecewa bahwa teman-temannya yang setia hanya ada dalam dunia mimpinya. "Meskipun cuma mimpi, tapi kenangan bersama kucing dan kupu-kupu tetap istimewa," gumamnya sambil menatap jendela, mungkin berharap suatu hari dapat menghadirkan keindahan taman dan persahabatan yang seperti dalam mimpinya ke dalam kehidupan nyata.
 Â
Aisha bangun dengan semangat, membawa inspirasi dari mimpinya ke dalam kesehariannya. Dia memutuskan untuk menjelajahi taman di desanya dan mencari momen keindahan alam yang mungkin mirip dengan mimpinya.
Di taman desa, Aisha menemukan keindahan alami yang memikat. Meskipun tanpa kucing dan kupu-kupu yang dia impikan, tetapi kecantikan bunga-bunga dan gemericik air sungai tetap memberinya kedamaian. Aisha berjalan-jalan dengan senyum di wajah, menikmati kehadiran alam yang nyata di sekelilingnya.
Sambil duduk di bawah pohon, Aisha merenung. "Meski kucing dan kupu-kupu dalam mimpiku hanya khayalan, tetapi keindahan alam di sekitar kita adalah hadiah nyata yang tak kalah berharga," pikirnya dengan penuh rasa syukur.
Seiring waktu, Aisha menjalani hari-harinya dengan lebih menghargai kecantikan sederhana di sekitarnya. Dia bahkan mulai terlibat dalam kegiatan sosial untuk melestarikan lingkungan dan memberikan tempat yang nyaman bagi hewan-hewan kecil di desanya.
Dengan setiap langkah yang diambilnya, Aisha merangkai kisah hidupnya yang sejalan dengan impian indahnya. Meskipun kucing dan kupu-kupu yang seolah bisa berbicara dengannya itu hanya ada dalam mimpinya, tetapi Aisha menemukan kebahagiaan dan makna yang nyata dalam setiap momen bersama alam dan komunitasnya.[]
 Â
Lampung, 18 November 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H