Mohon tunggu...
Irma DewiMeilinda
Irma DewiMeilinda Mohon Tunggu... Penulis - Writerpreneur, Bloggers, Content Creator, etc

Mengurus penerbitan dan percetakan buku, aktif kegiatan komunitas/organisasi yang diikuti, penulis buku fisik dan penulis platform, penulis naskah program Anak Indonesia dan beberapa program yang diproduksi oleh TVRI Lampung. Saya juga penggiat literasi yang melibatkan diri untuk mendidik anak-anak Indonesia melalui gerakan literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pelangi di Atas Pagar

18 November 2023   00:30 Diperbarui: 22 November 2023   22:40 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalian membuat piknik ini menjadi lebih istimewa," ucap Aisha sambil tersenyum.

Musim berganti, daun-daun taman berubah warna, dan bunga-bunga bermekaran dengan indahnya. Aisha sering mengabadikan momen-momen itu dalam foto-foto yang dia ambil. Album kenangan pun terbentuk, berisi kisah persahabatan yang tumbuh di taman kecil itu.

Suatu hari, Aisha membawa kotak musik kecil ke taman. Saat dia membukanya, melodi lembut mulai mengalun. Kucing dan kupu-kupu berkumpul di sekitarnya, menciptakan pertunjukan kecil yang tak terduga. Aisha tersenyum, merasa beruntung memiliki teman-teman sebaik mereka.

Bertahun-tahun berlalu, tapi kebersamaan mereka tetap kuat. Aisha, kucing, dan kupu-kupu tumbuh bersama, menjadi bagian tak terpisahkan dari satu sama lain.

  

Pada suatu hari istimewa, taman kecil itu benar-benar menjadi saksi dari momen kebahagiaan ketika Aisha memutuskan untuk mengadakan pesta kecil sebagai ungkapan terima kasihnya kepada teman-temannya yang setia.

Dalam cahaya lentera di malam itu, mereka merayakan persahabatan yang telah dilewati berbagai petualangan. Aisha mengangkat gelasnya, "Untuk kalian, teman-teman terbaik yang pernah ada. Terima kasih untuk semua kenangan indah di taman ini." Suara tawa dan sorak-sorai menggema di taman kecil itu, mengukuhkan ikatan yang tak terlupakan di antara mereka.

  

Lalu, Aisha terbangun dari mimpinya.

"Huft, ternyata cuma mimpi. Aku kira, kucing dan kupu-kupu itu benar-benar nyata di hadapanku. Mereka benar-benar lucu," ujarnya dengan wajah gemas.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun