Pak Joko tersenyum penuh harap, lalu menjawab, "Sinar keempat adalah Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, seperti sinar api unggun yang membawa hangat dan kekuatan. Kita harus menghargai demokrasi dan mengambil keputusan yang bijaksana untuk kemajuan bersama. Sedangkan sinar kelima adalah Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, seperti sinar pagi yang memberikan harapan baru setiap hari. Kita harus memastikan bahwa keadilan sosial dirasakan oleh semua warga negara, tanpa terkecuali."
Pemuda itu mengangguk dengan penuh semangat, merenungkan kata-kata Pak Joko. Ia menyadari betapa dalamnya makna Pancasila dan betapa pentingnya menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Setelah percakapan yang berharga itu, pemuda itu pun bergabung dengan kerumunan yang sedang memperingati Hari Kelahiran Pancasila, dengan tekad yang bulat untuk menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya.[]
Lampung, 01 Juni 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H