Pada orang dewasa: Mitos
Pada orang yang mengalami kelebihan berat badan: Fakta
GERD merupakan penyakit yang dapat menyerang segala usia. Berbeda dengan orang dewasa, gejala GERD pada anak terlihat seperti, mudah tersinggung, gangguan pernafasan, gagal tumbuh kembang, muntah darah dan tinja berwarna hitam, atau tidak nafsu makan.
Banyak keyakinan yang mengatakan bahwa GERD sering terjadi pada orang yang mengalami obesitas. Hal ini didasarkan pada kelebihan berat badan dan peningkatan tekanan intra-abdomen, sehingga memicu aliran balik asam lambung. Sebuah penelitian di Korea menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan tinja hitam.Â
Pada pasien obesitas, tekanan Lower Esophageal Sphincter (LES) lebih rendah dibandingkan orang dengan IMT normal. LES adalah katup antara kerongkongan dan lambung yang mencegah isi lambung naik kembali ke kerongkongan.Â
Kejadian hernia hiatus sebagai faktor risiko GERD juga lebih sering terjadi pada pasien obesitas. Obesitas perut (lingkar perut di atas 90 cm bagi laki-laki dan di atas 80 cm bagi perempuan) dapat meningkatkan tekanan intra-abdomen akibat gaya gravitasi.
3. GERD adalah penyakit orang Barat
Jawaban: Mitos
Dulu GERD dianggap sebagai penyakit yang hanya menyerang negara-negara Barat karena kejadiannya sangat jarang terjadi di negara-negara berkembang. Dalam dua dekade terakhir, jumlah kasus GERD dan komplikasinya dilaporkan lebih tinggi di Asia. Di Indonesia, angka kejadian GERD semakin meningkat dari 5,7% pada tahun 1997 menjadi 25,28% pada tahun 2002.
Tidak ada teori yang dapat menjelaskan perbedaan mengenai mekanisme GERD antara orang Barat dan Asia. Insiden GERD yang lebih rendah di Asia dapat dijelaskan oleh faktor penyebab yang jarang ditemukan pada orang Asia. Selain itu, Orang Asia memiliki produksi asam lambung yang lebih rendah dibandingkan Orang Barat karena massa sel parietal yang lebih kecil.
4. GERD adalah penyakit keturunan