Kuis ditempel di bagian dalam gerbang dimana siswa yang pulang sekolah pasti melihatnya. Hadiah juga dipajang di dekat gerbang akan membuat siswa semakin bersemangat untuk mengerjakan soal kuis. Kuis berupa soal berpikir level tinggi yang tidak mudah dicari jawabannya melalui nonton youtube tetapi harus melalui penalaran dengan membaca.
Mengapa temperatur air yang dipanaskan terus menerus tidak bisa naik lagi dari 100 derajat Celcius?
Dengan pemberian batas waktu, misalnya tiga hari untuk mengerjakan kuis, siswa mengirimkan jawabannya melalui kotak yang sudah disiapkan sekolah. Tiga jawaban terbaik akan diundang untuk presentasi di depan guru. Guru memutuskan pemenang dan mengumumkannya saat upacara bendera hari senin. Dengan stimulus semacam ini antusias siswa untuk membaca akan menjadi sangat tinggi. Minat baca yang tinggi tersebut sangat berpeluang tumbuh menjadi budaya baca bagi anak-anak sekolah dasar.
Akan tetapi, seperti ditunjukkan pada diagram 1 di atas, budaya baca tidak bisa begitu saja terbentuk. Budaya baca dapat berkembang setelah minat baca tumbuh menjadi kebiasaan dan kebutuhan anak-anak. Oleh karena itu, kegiatan program Kubang Sebah harus dilakukan secara rutin dalam periode tertentu misalnya seminggu sekali, atau sebulan sekali.
Kubang Sebah memerlukan perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut mulai dari perencanaan tujuan literasi baca, pemilihan materi pengayaan, pembuatan soal, pemilihan hadiah dan perencanaan alokasi anggaran, kejujuran dan keadilan guru, sosialisai untuk peserta didik, wali murid, serta komite sekolah. Untuk itu peranan semua pihak di sekolah harus berkontribusi maksimal dalam upaya peningkatan minat baca dan pertumbuhan budaya baca di sekolah.
referensi
Amin, S. (2011). Analisis Buku Teks Geografi SMA Kelas XII pada Materi Pola Keruangan Desa dan Kota dalam Buku Sekolah Elektronik (BSE) Terbitan Departemen Pendidikan Nasional. SKRIPSI Jurusan Geografi-Fakultas Ilmu Sosial UM.
Kemendikbud.(2016). Permendikbud no 8 tahun 2017. Juknis BOS.
Musyarofah, Umi Wahidatun. (2014). Pendidikan di Indonesia Gagal Move On. Paper Pengembangan Karya Ilmiah, Oktober 2014.
Muhsetyo, G., Krisnadi, E., Karso, K., Wahyuningrum, E., Tarhadi, T., & Djamus, D. (2014). Pembelajaran matematika SD.