Pada tahun 2022, pembelajaran menggunakan teknologi internet atau kita sebut "eLearning", mengalami peningkatan popularitas yang signifikan, sebagai akibat dari pandemi COVID-19. Banyak institusi pendidikan dan bisnis beralih ke pembelajaran jarak jauh dan  eLearning menjadi alat penting untuk melanjutkan pendidikan dan pelatihan.Â
Selain itu, tren pembelajaran "kapan saja, di mana saja" terus mendapatkan momentum karena semakin banyak orang yang menyadari kemudahan dan fleksibilitas eLearning. Komunitas industri eLearning mengeluarkan hasil diskusi yang membahas tren tahun 2023 ini dan bagaimana pengaruhnya terhadap industri eLearning di tahun-tahun mendatang. Silakan simak simpukan mereka berikut ini,
1. Peningkatan Penggunaan Kecerdasan Buatan (AI) Dalam eLearning
ELearning yang didukung AI atau Artificial Inteligence akan menjadi lebih umum pada tahun 2023.Penggunaan chatbot, pembelajaran yang dipersonalisasi, dan pembelajaran adaptif menjadi lebih umum. Kecerdasan Buatan merevolusi industri eLearning dengan memberikan pengalaman belajar yang disesuaikan dengan karakter spesifik siswa. Alat bertenaga AI seperti Grammarly, Duolingo, dan Thinkster memungkinkan pembelajar mengadopsi gaya belajar yang sesuai dengan mereka dan memberikan dukungan 24/7 melalui chatbots untuk umpan balik instan. Pendekatan melayani diri sendiri ini mendorong peserta didik untuk tampil lebih baik. Seiring kemajuan teknologi AI, kita dapat berharap untuk melihat peningkatan penggunaan pelajar online yang didukung AI pada tahun 2023.
2. Integrasi Virtual dan Augmented Reality (VR/AR) dalam eLearning
VR dan AR akan digunakan lebih luas dalam eLearning untuk menciptakan pengalaman belajar yang imersif dan interaktif. Teknologi Virtual dan Augmented Reality menjadi semakin terjangkau dan tersebar luas di industri eLearning. VR memungkinkan pelajar untuk mengalami simulasi skenario dunia nyata, menciptakan pengalaman belajar yang sangat imersif, atau mengaburkan batasan antara dunia nyata dengan dunia digital atau dunia simulasi.
Sementara AR memungkinkan pengalaman belajar yang lebih fleksibel dan kontekstual dengan menghamparkan konten digital di dunia nyata. VR dan AR memberikan pengalaman belajar yang menarik dan imersif, serta memungkinkan pembelajaran yang lebih interaktif dan personal. Pada tahun 2023, VR dan AR akan digunakan secara luas dalam kursus eLearning, memberikan pengalaman belajar yang sangat imersif dan menarik kepada pelajar.
3. Investasi Lebih Besar Dalam Pembelajaran Berkelanjutan
Dengan tingkat perputaran karyawan yang tinggi, organisasi berfokus pada investasi dalam pembelajaran berkelanjutan sebagai cara untuk mempertahankan dan menarik talenta terbaik. Budaya pembelajaran berkelanjutan di mana karyawan merasa didengarkan, dihargai, dan termotivasi mengarah pada kinerja yang lebih baik dan tim yang lebih kuat.
Tahun ini, organisasi berfokus untuk memberikan kesempatan kepada karyawan untuk meningkatkan atau meningkatkan keterampilan untuk peran pekerjaan saat ini dan masa depan melalui berbagai program pelatihan seperti keterampilan teknis, pengembangan kepemimpinan, serta pelatihan keragaman dan inklusi. Dengan merancang program-program ini dengan mempertimbangkan masa depan karyawan, perusahaan dapat menunjukkan komitmen mereka terhadap pertumbuhan dan perkembangan mereka.
4. Awal Pembelajaran Nano
Perusahaan yang menerapkan nanolearning ke dalam strategi pelatihan karyawan, berarti memberikan solusi informasi yang ringkas dan mudah diserap. Materi pembelajaran dipotong-potong ke ukuran kecil-kecil dan gampang dikunyah. Materi pembelajaran dikemas jadi seperti teks, video, dan audio yang serba pendek.
Ini ditujukan melayani generasi muda, terutama Gen Z, dan rentang perhatian mereka yang lebih pendek di era digital. Dengan rentang perhatian manusia rata-rata menurun dan dunia semakin berputar di sekitar alat dan informasi digital, pembelajaran nano adalah tren yang diharapkan tumbuh pada tahun 2023. Ini adalah cara yang tak tergantikan dan efektif untuk memberikan pelatihan di era digital saat ini.
5. Peningkatan Penggunaan Gamifikasi dalam eLearning
Gamifikasi adalah penggunaan dari teknik desain permainan, permainan berpikir dan permainan mekanik dalam konteks nonpermainan seperti pendidikan, komunikasi, bisnis sebagainya. Gamifikasi akan digunakan lebih luas dalam eLearning agar lebih menarik dan interaktif.
Sebagai sebuah organisasi, memasukkan gamifikasi ke dalam strategi pelatihan karyawan Anda dapat meningkatkan keterlibatan dan retensi. Studi menunjukkan bahwa 80% pekerja di AS menganggap pembelajaran berbasis game lebih menarik dan menyenangkan. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa gamifikasi dapat meningkatkan hasil sebesar 45,5% dan 60,67% bila digabungkan dengan membaca, membuktikan keefektifannya. Platform seperti Khan Academy, Duolingo, dan SoloLearn memanfaatkan gamifikasi dalam pendekatan pembelajaran mereka.