Mohon tunggu...
IRKaMedia
IRKaMedia Mohon Tunggu... Konsultan - Peneliti

Pemerhati Teknologi dan Aplkasinya dalam Berbagai Kehidupan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hedy Lamarr, 'Ibu Wifi' yang Sempat Diabaikan Masyarakat

1 April 2023   00:52 Diperbarui: 1 April 2023   01:06 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hedy Lamarr adalah seorang aktris dan penemu Austria-Amerika yang mempopulerkan teknologi yang akan menjadi dasar untuk sistem komunikasi WiFi, GPS, dan Bluetooth saat ini. Sebagai seorang wanita cantik yang banyak dilihat di layar lebar dalam film seperti Samson dan Delilah dan White Cargo, masyarakat telah lama mengabaikan kecerdasan luar biasa yang dimilikinya.

Sejak Kecil Terinspirasi Seni dan Teknologi

Hedy Lamarr lahir di Vienna dengan nama  Hedwig Eva Kiesler, lahir di Vienna, Austria pada tanggal 9 November 1914 dari keluarga Yahudi yang kaya raya. Hedy mendapatkan banyak perhatian dari ayahnya, seorang direktur bank yang menginspirasinya untuk melihat dunia dengan mata terbuka.

Sang ayah sering membawanya berjalan-jalan jauh di mana dia kerap membahas tentang cara kerja berbagai mesin, seperti mesin cetak atau kereta api. Pembicaraan ini mengasah pemikiran Hedy. Pada usia hanya 5 tahun, Hedy sering kepergok tengah membongkar dan menyusun kembali kotak musiknya untuk memahami bagaimana mesin bekerja. Sementara itu, ibu Lamarr seorang pianis konser yang memperkenalkannya ke dunia seni dan menempatkan Hedy dalam balet dan les piano dari usia muda.

Ketenaran Awal di Layar Lebar

Kecantikan wajah Hedy seolah menyilaukan mata sehingga menyembunyikan kejeniusan di balik tempurung kepalanya sendiri. Pesona ini juga yang menarik  sutradara Max Reinhardt pada usia 16 tahun. Hedy pun belajar berakting dengan Reinhardt di Berlin dan berperan dalam film kecil pertamanya pada tahun 1930, dalam film Jerman yang disebut Geld auf der Strae ("Uang di Jalan"). Namun, baru pada tahun 1932 Hedy mendapatkan nama ketenaran sebagai aktris karena perannya dalam film kontroversial, Ecstasy.

Tiket Ke Hollywood

Saat berada di London, keberuntungan Hedy berubah ketika dia diperkenalkan kepada Louis B. Mayer, dari MGM Studios yang terkemuka. Dengan pertemuan ini, dia mendapatkan tiketnya ke Hollywood di mana dia mempesona penonton Amerika dengan keanggunan, kecantikan, dan aksen bicaramya yang khas. Di Hollywood, Hedy Lamarr diperkenalkan kepada berbagai tokoh eksentrik, seperti pengusaha dan pilot Howard Hughes.

Hedy berkencan dengan Hughes. Yang paling menonjol adalah Hedy ketertarikannya pada keinginan Hughes untuk berinovasi. Pikiran ilmiah dan kreatif Hedy memang telah terkekang oleh Hollywood, tetapi Hughes membantu membangkitkan jiwa inovasi di dalam diri Hedy. Hughes memberinya seperangkat peralatan eksperimen kecil untuk digunakan di trailer-nya di lokasi syuting.

Semakin Cemerlang karena Semangat Inovasi 

Meskipun Hedy memiliki meja eksperimennya di rumah, meja set kecil di trailler-nya itu memungkinkan Hedy untuk bekerja pada penemuan antara jeda syuting. Hughes membawanya ke pabrik pesawat terbangnya, menunjukkan bagaimana pesawat dibangun, dan memperkenalkannya pada para ilmuwan di balik proses tersebut.

Hedy Lamarr semakin termotivasi untuk berinovasi karena Hughes ingin membuat pesawat yang lebih cepat yang dapat dijual kepada militer AS. Hedy pun  membeli buku terkait ikan dan buku burung dan mencari  yang tercepat dari masing-masing jenis. Dia menggabungkan sirip ikan tercepat dan sayap burung tercepat untuk menggambar desain sayap baru untuk pesawat Hughes. Hugher tercengang melihat hasilnya dan mengakui kejeniusan Hedy.

Lamarr memang jenius karena pikiran kreatifnya terus bergerak. Dia pernah berkata, "Sudah jadi bawaan alamiku, untuk  merancang hal-hal baru yang bisa memperbaiki kondisi yang ada." Di antara berbagai inovasinya adalah lampu lalu lintas yang lebih baik dan tablet yang larut dalam air untuk membuat minuman ringan mirip dengan Coca-Cola. Namun, penemuan terbesarnya terjadi saat Amerika Serikat bersiap untuk memasuki Perang Dunia II.

Menemukan Mitra dengan Semangat yang Sama

Pada tahun 1940, Hedy Lamarr bertemu dengan George Antheil di sebuah pesta makan malam. Antheil adalah pribadi unik dan cerdas lain yang harus diperhitungkan. Di terkenal dengan tulisannya, naskah film dan komposisi musik eksperimentalnya, Antheil punya semangat kreatif yang sama dengan Lamarr.

Hedy Lamarr dan Antheil sering membicarakan berbagai topik, tetapi kekhawatiran besar mereka adalah perang yang mengancam. Antheil ingat, "Hedy berkata bahwa dia tidak merasa nyaman, duduk di Hollywood bergelimang banyak uang sementara kondisi dunia semakin memburuk." Setelah pernikahannya dengan Mandl, Hedy banyak yahu tentang amunisi dan berbagai senjata yang akan bermanfaat. Maka, Hedy Lamarr dan Antheil mulai bereksperimen dengan ide untuk melawan ancaman fasis Jerman, Italia dan Jepang saat itu.

Loncatan Inovatif Mendukung  Amerika

Mereka mengembangkan sistem telekomunikasi baru yang luar biasa yang digunakan yang dapat memandu torpedo ke sasaran. Sistem ini menggunakan 'hopping frquency" atau lompatan fekuensi di antara gelombang radio. Radio pemancar maupun penerima dapat melompat ke frekuensi baru bersama-sama sehingga mencegah penyadapan dan pengacakan gelombang radio oleh musuh. Ini sehingga memungkinkan torpedo untuk mencapai sasaran tanpa gangguan.

Lamarr dan Antheil mencari paten dan dukungan militer untuk penemuan mereka. Meskipun dianugerahi Paten AS No. 2.292.387 pada Agustus 1942, Angkatan Laut memutuskan untuk menolak penerapan sistem baru tersebut. Hedy Lamarr pun mengalihkan kontribusinya pada Amerika dengan menjadi selebriti yang mendukung penggalangan dana untuk perang.

Baru Diakui di Masa Akhir Hidupnya

Sementara itu, paten Lamarr kedaluwarsa sebelum dia pernah memperoleh uang darinya. Meskipun dia terus memantapkan popularitasnya dalam dunia film hingga tahun 1958, kegeniusannya sebagai inventor teknologi belum diakui oleh publik. 

Baru pada masa akhir hidupnya, Hedy Lamarr menerima penghargaan atas penemuan tersebut. Electronic Frontier Foundation bersama-sama memberikan Penghargaan Pioneer kepada Lamarr dan Antheil pada tahun 1997. Lamarr juga menjadi wanita pertama yang menerima Penghargaan Bulbie Gnass Spirit of Achievement dari Invention Convention. Meskipun dia meninggal pada tahun 2000 Heidy Lamarr dikukuhkan ke dalam National Inventors Hall of Fame karena pengembangan teknologi "frequency hopping"-nya pada tahun 2014. Prestasi seperti itu membuat Lamarr dijuluki "ibu Wi-Fi" dan komunikasi nirkabel lainnya seperti GPS dan Bluetooth.

Karya Hedy diakui di Indonesia

Teknologi gelombang Wi-Fi ini juga yang dapat dinikmati masyarakat Indonesia lewat jaringan internet. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2022 pengguna internet di Indonesia mencapai 215,63 juta orang pada periode 2022 - 2023. 

Jumlah tersebut meningkat 2,67% dibandingkan pada periode sebelumnya yang sebanyak 210,03 juta. Perkembangan pengguna internet di Indonesia tersebut tentunya membutuhkan penyedia layanan internet baik seluler berbasis kuota maupun fixed broadband. Internet fixed broadband cenderung memberikan keuntungan jika dibandingkan dengan internet seluler berbasis kuota. Selain dari aspek kestabilan jaringan, penggunaan internet fixed broadband juga lebih ekonomis karena tidak dibatasi kuota.

Kini telah hadir ICONNET, internet fixed broadband dari PLN Icon Plus yang memberikan layanan yang terjangkau dan tanpa batas. Apalagi khusus pada bulan April ini, ICONNET menawarkan beragam promo menarik "ICONNET FITRI". Manfaatkan berbagai tawaran ICONNET antaralain:

1. GRATIS biaya instalasi. Pelanggan baru tidak perlu membayar Rp 250.000,- untuk biaya instalasi 

2. Paket internet dengan kuota tanpa batas mulai dari 100 ribuan per bulan.

Bagi kamu yang berminat dapat mengunjungi website iconnet.id atau mengunduh aplikasi PLN Mobile untuk informasi promo dan pendaftaran lebih lanjut.

Selain itu, ICONNET juga memberikan Giveaway spesial Lebaran bagi pelanggan setia yang telah berlangganan minimal 1 (satu) tahun. Cukup dengan membagikan cerita keseruan selama Ramadan dan/atau Lebaran bersama ICONNET melalui akun Instagram, kamu berkesempatan memenangkan beragam hadiah menarik: Smart TV 32", Smart Phone, Smart Watch, Speaker, dan Headset. Informasi lebih lanjut mengenai promo Giveaway ICONNET FITRI dapat diakses melalui website iconnet.id atau follow Instagram @iconnet.plniconplus

Inspirasi

Kisah hidup Hedy Lamarr menunjukkan betapa pentingnya menghargai kecerdasan dan kontribusi perempuan dalam dunia penemuan dan teknologi. Kita harus memperhatikan fakta bahwa meskipun kecantikan dan ketenaran dapat menonjolkan seseorang, kecerdasan dan bakat dapat tersembunyi di antara mereka. Lamarr adalah contoh nyata dari seorang wanita yang tidak hanya memamerkan keindahannya, tetapi juga memiliki pikiran yang inovatif dan kontribusi besar terhadap dunia teknologi. Oleh karena itu, mari kita mulai menghargai wanita dalam bidang teknologi dan memberikan pengakuan yang pantas atas kontribusi mereka. - IRKa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun