Lima puluh persen total dari pendapatan dapat dialokasikan ke kebutuhan hidup yang sifatnya primer. Cicilan barang juga termasuk ke dalam kebutuhan hidup yang bersifat primer. Tiga puluh persen lainnya dialokasikan ke investasi.Â
Investasi bisa dalam bentuk saham, reksadana, atau pun properti. Dua puluh persen lagi dapat dialokasikan untuk membeli barang atau sesuatu hal yang kita inginkan. Sehingga, kita tetap bisa menikmati hasil kerja keras dan juga membeli apa yang dinamakan dengan "self reward ".
3. Jangan menyimpan uang "cash" terlalu besar.Â
Dari sekolah dasar, kita selalu diajarkan menabung pangkal kaya. Kenyataannya adalah menabung tidak membuat seseorang kaya. Jika kita menabung uang 100 juta di tahun 2020 maka 5 tahun lagi nilai uang tersebut akan turun.Â
Hal tersebut karena setiap tahun terjadinya inflasi yang menyebabkan harga barang naik dan nilai uang turun. Sehingga, jangan menyimpan uang cash terlalu banyak melainkan investasikan ke dalam saham ataupun reksadana sebagai dana darurat.Â
Dana darurat bisa digunakan jika ada hal yang bersifat urgent terlebih di tanggal tua.Â
4. Belanja sesuai kebutuhan.Â
Tips yang keempat memang sering digaungkan oleh ahli finansial adalah membeli barang sesuai dengan kebutuhan. Hal tersebut karena kebanyakan orang tidak bisa untuk belanja sesuai kebutuhan. Terlebih saat ada diskon besar-besaran dari e-commerce maupun tempat perbelanjaan.Â
Tips belanja sesuai kebutuhan adalah mencatat apa saja barang yang diperlukan dalam bulan ini. Bawa juga catatan tersebut ketika sedang berbelanja di supermarket. Selain itu, agar tidak tergoda berbelanja di luar kebutuhan maka pisahkan uang tabungan dan uang untuk kebutuhan hidup di rekening yang berbeda.Â
Hal ini bisa menjaga kita agar tidak kebablasan berbelanja. Lebih baik tidak meng-install banyak aplikasi e-commerce di smartphone untuk menghindari kebablasan berbelanja.Â