Mohon tunggu...
Irhamna  Mjamil
Irhamna Mjamil Mohon Tunggu... Apoteker - A learner

Pharmacist | Skincare Enthusiast | Writer Saya bisa dihubungi melalui email : irhamnamjamil@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

5 Tips Mengelola Keuangan agar Tidak Menderita di Tanggal Tua

11 Oktober 2021   12:05 Diperbarui: 14 Oktober 2021   22:02 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | Foto oleh Nataliya Vaitkevich dari Pexels

Uang, sebanyak apa pun tetap saja akan berakhir sia-sia jika tidak bisa dikelola dengan baik. Sayangnya kebanyakan orang gagal dalam memanajemen keuangan. Berapa banyak orang yang di akhir bulan harus mengutang sana sini demi hidup ? 

Mengapa manajemen keuangan perlu ?

Ada orang yang tiba-tiba menjadi kaya karena dianugerahi harta warisan oleh orang tuanya. Tak tanggung-tanggung kekayaan dari harta warisan bisa mencapai miliaran rupiah. Sayangnya karena ketidakmampuan dalam mengelola keuangan menyebabkan harta warisan habis dalam waktu 6 bulan. 

Ada juga kasus warga desa yang mendadak kaya karena mendapat dana miliaran rupiah. Warga desa tersebut berbondong-bondong membeli mobil. Sayangnya ada beberapa keluarga yang terpaksa menjual mobil tersebut beberapa bulan kemudian karena uang miliaran rupiah telah habis.  

Faktanya kebanyakan orang tidak pandai dalam mengelola keuangan. Padahal uang bukan soal seberapa banyak yang diperoleh namun, bagaimana cara mengelolanya. Ada lima tips mengelola keuangan agar tidak menderita di tanggal tua, yuk simak ulasannya!

1. Bandingkan pengeluaran dengan penghasilan. 

Kebanyakan orang harus mengutang karena penghasilan yang diperoleh tidak sebanding dengan pengeluaran. Membandingkan pengeluaran dengan penghasilan diperlukan agar tidak perlu berutang di tanggal tua. 

Jika ternyata penghasilan yang diperoleh tidak sesuai maka hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari sumber penghasilan lainnya. Di era digital ada banyak sumber penghasilan yang bisa dilakukan, mulai dari melakukan penjualan via media sosial hingga penulis lepas yang banyak dicari. 

2. Prinsip 50/30/20. 

Prinsip ini dicetuskan di Amerika Serikat karena melihat banyaknya masyarakat di sana yang menghabiskan uang untuk kebutuhan dasar lebih dari 50 persen. Prinsip ini terbentuk untuk bisa mengelola keuangan namun, tetap bisa menikmati hidup dan terbukti banyak masyarakat di sana yang telah sukses menjalankan. 

Lima puluh persen total dari pendapatan dapat dialokasikan ke kebutuhan hidup yang sifatnya primer. Cicilan barang juga termasuk ke dalam kebutuhan hidup yang bersifat primer. Tiga puluh persen lainnya dialokasikan ke investasi. 

Investasi bisa dalam bentuk saham, reksadana, atau pun properti. Dua puluh persen lagi dapat dialokasikan untuk membeli barang atau sesuatu hal yang kita inginkan. Sehingga, kita tetap bisa menikmati hasil kerja keras dan juga membeli apa yang dinamakan dengan "self reward ".

3. Jangan menyimpan uang "cash" terlalu besar. 

Dari sekolah dasar, kita selalu diajarkan menabung pangkal kaya. Kenyataannya adalah menabung tidak membuat seseorang kaya. Jika kita menabung uang 100 juta di tahun 2020 maka 5 tahun lagi nilai uang tersebut akan turun. 

Hal tersebut karena setiap tahun terjadinya inflasi yang menyebabkan harga barang naik dan nilai uang turun. Sehingga, jangan menyimpan uang cash terlalu banyak melainkan investasikan ke dalam saham ataupun reksadana sebagai dana darurat. 

Dana darurat bisa digunakan jika ada hal yang bersifat urgent terlebih di tanggal tua. 

Ilustrasi belanja online, foto oleh pexels 
Ilustrasi belanja online, foto oleh pexels 

4. Belanja sesuai kebutuhan. 

Tips yang keempat memang sering digaungkan oleh ahli finansial adalah membeli barang sesuai dengan kebutuhan. Hal tersebut karena kebanyakan orang tidak bisa untuk belanja sesuai kebutuhan. Terlebih saat ada diskon besar-besaran dari e-commerce maupun tempat perbelanjaan. 

Tips belanja sesuai kebutuhan adalah mencatat apa saja barang yang diperlukan dalam bulan ini. Bawa juga catatan tersebut ketika sedang berbelanja di supermarket. Selain itu, agar tidak tergoda berbelanja di luar kebutuhan maka pisahkan uang tabungan dan uang untuk kebutuhan hidup di rekening yang berbeda. 

Hal ini bisa menjaga kita agar tidak kebablasan berbelanja. Lebih baik tidak meng-install banyak aplikasi e-commerce di smartphone untuk menghindari kebablasan berbelanja. 

5. Evaluasi setiap anggaran. 

Setiap akhir bulan evaluasi anggaran yang telah dilakukan. Sehingga, kita dapat melihat kekurangan dan kelebihan dari cara mengelola keuangan yang telah dilakukan. Dalam mengelola keuangan yang harus dilakukan adalah konsisten dan sabar agar manajemen keuangan berjalan dengan baik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun