Lantas apa yang saya pelajari selama 12 hari di ruangan pinere ?Â
1. Belajar arti syukur
Saat ada di rumah sakit saya belajar bahwa uang tak bisa membeli sehat. Bersyukur jika saat ini masih diberi kesehatan dan dapat beraktivitas seperti biasanya.Â
Di dalam rumah sakit dengan kondisi tak bisa beraktivitas seperti biasanya tentu saja menimbulkan rasa bosan yang luar biasa. Jadi, ketika kita masih diberikan kesempatan untuk beraktivitas seperti biasa maka bersyukurlah. Rasa lelah kita bisa saja dirindukan oleh mereka yang harus berbaring di rumah sakit.Â
2. Oksigen adalah Harta yang Luar Biasa
Virus covid-19 yang menganggu sistem pernafasan membuat banyak orang sulit bernafas. Tak heran oksigen adalah hal yang diperlukan bagi pasien.Â
Sebagus apapun oksigen yang dibuat oleh manusia tentu saja tak dapat meniru ciptaan Tuhan. Jadi, bersyukurlah jika masih menghirup oksigen tanpa harus menggunakan alat bantu.Â
3. Covid-19 adalah Nyata dan Berhenti Menyepelekan
Pelajaran terakhir yang saya pelajari adalah virus covid-19 nyata dan berhenti menyepelekan. Dalam ruangan pinere tersebut saya melihat seorang pasien yang gejalanya bisa dikatakan ringan namun, karena merasa masih muda menganggap bahwa virus ini tidak ada apa-apanya.Â
Empat hari sejak berada di ruangan, kondisi beliau memburuk karena tidak nafsu makan. Saturasi terus turun dibawah 90% meskipun telah menggunakan oksigen dan harus dipindahkan ke ruangan ICU untuk mendapat oksigen tekanan tinggi. Sayangnya pasien tersebut telah meninggal di hari ayah pulang rumah sakit.Â
Doa saya untuk dunia ini adalah semoga pandemi ini berakhir dan semoga kompasianer semua diberikan kesehatan serta tidak diberikan kesempatan untuk merasakan ruangan pinere. Semoga luka di tahun 2020 dan 2021 diganti dengan kebahagiaan di tahun depan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H