Mohon tunggu...
Irhamna  Mjamil
Irhamna Mjamil Mohon Tunggu... Apoteker - A learner

Pharmacist | Skincare Enthusiast | Writer Saya bisa dihubungi melalui email : irhamnamjamil@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pengalaman Berada di Ruang Isolasi Selama 12 Hari Membuat Saya Belajar Arti Bersyukur

9 September 2021   20:52 Diperbarui: 11 September 2021   16:42 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Serinus dari Pexels

Lantas apa yang saya pelajari selama 12 hari di ruangan pinere ? 

1. Belajar arti syukur

Saat ada di rumah sakit saya belajar bahwa uang tak bisa membeli sehat. Bersyukur jika saat ini masih diberi kesehatan dan dapat beraktivitas seperti biasanya. 

Di dalam rumah sakit dengan kondisi tak bisa beraktivitas seperti biasanya tentu saja menimbulkan rasa bosan yang luar biasa. Jadi, ketika kita masih diberikan kesempatan untuk beraktivitas seperti biasa maka bersyukurlah. Rasa lelah kita bisa saja dirindukan oleh mereka yang harus berbaring di rumah sakit. 

2. Oksigen adalah Harta yang Luar Biasa

Virus covid-19 yang menganggu sistem pernafasan membuat banyak orang sulit bernafas. Tak heran oksigen adalah hal yang diperlukan bagi pasien. 

Sebagus apapun oksigen yang dibuat oleh manusia tentu saja tak dapat meniru ciptaan Tuhan. Jadi, bersyukurlah jika masih menghirup oksigen tanpa harus menggunakan alat bantu. 

3. Covid-19 adalah Nyata dan Berhenti Menyepelekan

Pelajaran terakhir yang saya pelajari adalah virus covid-19 nyata dan berhenti menyepelekan. Dalam ruangan pinere tersebut saya melihat seorang pasien yang gejalanya bisa dikatakan ringan namun, karena merasa masih muda menganggap bahwa virus ini tidak ada apa-apanya. 

Empat hari sejak berada di ruangan, kondisi beliau memburuk karena tidak nafsu makan. Saturasi terus turun dibawah 90% meskipun telah menggunakan oksigen dan harus dipindahkan ke ruangan ICU untuk mendapat oksigen tekanan tinggi. Sayangnya pasien tersebut telah meninggal di hari ayah pulang rumah sakit. 

Doa saya untuk dunia ini adalah semoga pandemi ini berakhir dan semoga kompasianer semua diberikan kesehatan serta tidak diberikan kesempatan untuk merasakan ruangan pinere. Semoga luka di tahun 2020 dan 2021 diganti dengan kebahagiaan di tahun depan.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun