Mimpi yang ingin diubah menjadi goals harus spesifik. Saya sering kali mendengar seseorang berkata mimpinya ingin menjadi orang yang bermanfaat.Â
Bagi saya bermanfaat itu sangat banyak cakupannya. Menjadi guru juga bermanfaat atau menjadi seorang dokter juga sama manfaatnya. Mimpi yang spesifik adalah kunci untuk mewujudkannya, contohnya mimpi yang bermanfaat itu dapat diubah dengan "saya ingin menjadi guru dan nantinya ingin bermanfaat bagi banyak orang".Â
2. Measurable (M).Â
Measurable artinya tujuan yang ingin dicapai harus terukur, contohnya saya ingin menjadi seorang guru sebelum usia saya 24 tahun. Tentunya dengan ada ukuran usia 24 tahun akan lebih memotivasi kita untuk menggapai mimpi. Contoh lainnya tujuan ingin memiliki rumah dalam waktu 3 tahun. Dengan menerapkan poin Measurable kita bisa melihat seberapa dekat dengan tujuan yang telah dibuat.Â
3. Achievable (A).Â
Achievable artinya dapat tercapai. Tujuan yang ingin kita gapai harus diurai dapat tercapai atau tidak, contohnya jika kita bermimpi ingin menjadi guru maka dapat membuat list langkah apa selanjutnya.Â
Menjadi guru kita dapat memilih kuliah di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Nah, kita juga bisa menguraikan lagi ingin kuliah di perguruan tinggi atau swasta beserta biayanya.Â
Menetapkan poin Achievable kita dapat melihat apakah goals yang ingin dicapai dapat dicapai atau tidak. Ada goals yang tidak bisa kita capai, contohnya seperti kita ingin memperoleh beasiswa yang syaratnya mencantumkan surat keterangan kurang mampu sedangkan kita bukan berasal dari keluarga kurang mampu. Tentu saja beasiswa tersebut tidak bisa dicapai.Â
4. Relevant (R).
Relevant artinya sesuai atau tidak dengan tujuan yang telah kita buat. Ada beberapa orang yang memaksakan goals yang dibuat untuk relevan padahal kenyataannya tidak. Contohnya saat kita menetapkan goals ingin kuliah di luar negeri sedangkan kondisi orang tua sedang sakit. Tentu saja hal tersebut tidaklah relevan.Â
5. Time-bound (T).Â