Toko tersebut juga tidak memiliki balkon seperti toko pada umumnya. Jendela yang ada di bangunan toko juga terbuat dari kayu dengan design khas Belanda pada zaman dahulu.Â
Selain design bangunan toko yang bergaya khas. Kawasan Peunayong juga memiliki banyak wisata kuliner yang sayang untuk dilewatkan.Â
Ada Rex, pusat wisata kuliner yang selalu ramai dikunjungi terutama saat malam tiba. Ada banyak sekali makanan di sini dari nasi goreng, mie Aceh, hingga kerang rebus. Tak jauh dari Rex ada tempat makan sate yang sangat terkenal di Aceh.Â
Sate tersebut diberi nama dengan sate matang. Dinamakan dengan sate matang karena penjual sate ini pertama kali memperkenalkan sate ini di Matang, salah satu daerah di Aceh. Selain satenya yang enak, kuah kaldu yang disajikan bersamaan dengan nasi juga menambah lezatnya makanan ini.Â
Jika ingin merasakan sensasi makan dipinggir sungai Aceh maka opsi Peunayong Kuliner Riverwalk bisa menjadi pilihan. Merasakan sensasi makan dipinggir sungai Aceh ditambah suasana malam dengan lampu yang berwarna-warni.Â
Kawasan yang kaya akan keanekaragaman.Â
Kawasan Peunayong yang mayoritas penduduknya non muslim tentu memiliki tempat ibadah yang dijaga khusus oleh pemerintah Banda Aceh.Â
Vihara Dharma Bakti adalah vihara tertua di Aceh. Vihara ini terletak di pusat kota lebih tepatnya di jalan T Panglima Polem dan berada di deretan pertokoan. Dua patung naga berada di atas atap depan. Bangunan bernuansa merah ini telah ada sejak tahun 1878.Â
Selain Vihara ada juga Gereja Katolik yang ada di kawasan Peunayong. Gereja Katolik Paroki Hati Kudus juga ada di daerah ini. Arsitektur bergaya khas Belanda dan berwarna coklat membuat gereja ini mudah dikenali.Â