Sepeda tersebut yang mengantarkanku dari SD hingga SMA. Sepeda yang dibeli ayah yang membantuku memperoleh beasiswa hingga bisa melanjutkan kuliah dengan beasiswa.Â
Memperoleh beasiswa dan lulus dengan sangat memuaskan membuatku sibuk dan jarang menghubungi ayah dan ibu. Aku pun tidak tahu jika ayah sakit. Entah sudah berapa lebaran aku absen karena kesibukan pekerjaan.Â
Karir dan masa depan yang cemerlang membuatku buta kala itu. Aku tak sadar bahwa setiap tahun ayahku berkurang usianya dan semakin menua.Â
*****
Kini aku menyesali perbuatanku. Andai waktu bisa diulang aku ingin ada di kala waktu tua mereka. Aku baru sadar ayah tidak membeli baju lebaran karena uang sudah dipakai untuk membeli sepeda.Â
Andai ada surat yang bisa sampai ke surga inginku meminta maaf. Andai ada surat yang bisa sampai ke surga ingin kukatakan pada Tuhan agar memberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan. Terima kasih ayah, lelaki yang akan selalu aku sebut sebagai cinta pertama. Maafkan anakmu yang terlanjur terjebak dengan urusan duniawi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H