Nina bobokÂ
Oh nina bobokÂ
Kalau tidak bobokÂ
Digigit nyamukÂ
Athaya terbangun dari tidurnya. Jam dinding menunjukkan pukul 01.00 WIB. Samar-samar nyanyian nina bobok terdengar dari arah kamar orangtuanya. Langkah kakinya tak tertahan untuk melangkah ke arah sumber suaranya. Biasanya bunda datang menyanyikan sendiri lagu nina bobok sebelum bobok.
   "Bunda, bunda belum bobok?" tanyaknya. Bunda hanya diam disertai dengan gelengan kepala.
   "Bunda, malam ini aku bobok disini ya" pintanya.
   "Iya nak" jawab bunda dan terus menyanyikan lagu nina bobok hingga athaya tertidur.
*****
   "Athaya, bangun sayang" kamu selalu ketiduran di kamar bunda".
   "Iya tante, bunda dimana tante?".
   "Bunda sudah pergi nak".
\"Athaya semalam bobok sama bunda tante. Semalam bunda nyanyiin Athaya lagu nina bobok". Tante Nayra diam saja tidak menanggapi cerita. Tante Nayra selalu diam ketika athaya menceritakan sosok perempuan pertama dalam hidup anak berusia 5 tahun. Seakan-akan membenci cerita tentang bunda. Beberapa hari ini, ia juga tak melihat bunda dan tante Nayra saling menyapa. Athaya tak tahu masalah apa yang mereka berdua hadapi. Yang ia tahu hanya bunda selalu ada saat malam ia akan tidur. Sudah lebih dari cukup karena yang ia tahu bunda jarang sekali ada untuknya.
   "Tante, ini sudah malam tapi kenapa bunda belum pulang juga tante?".
   "Athaya, kita bobok ayuk. Ini udah mau jam setengah 10 malam".
   "Tante Athaya mau nunggu bunda. Athaya mau dengar lagu nina bobok dari bunda".
   "Athaya, bunda udah pergi nak. Bunda udah di surga nak, gak ada lagu nina bobok itu khayalan kamu saja".
   "Tidak tante! Athaya masih sama bunda dari malam senin". Tante menangis sambil memelukku. Membisikkan kalimat bahwa bunda sudah meninggal tiga hari yang lalu. Â