Mohon tunggu...
Muhammad Irham Maulana
Muhammad Irham Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hidup Untuk Menulis dan Menulis untuk Menghidupkan. Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Jangan biarkan kata-kata bersarang di kepala. Biarkan ia menyelinap ke dalam kertas dan berkelana di halamannya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dilema PPKM, Menguntungkan atau Tidak?

8 Agustus 2021   15:52 Diperbarui: 8 Agustus 2021   15:56 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Mahasiswa tidak (belum) mampu membayar prasarana kuliah bukti nyata bahwa PPKM level 4 tidak jauh beda dari istilah lockdown yang melumpuhkan kondisi suatu negara. 

Australia sebelumnya yang menerapkan regulasi mirip istilah lockdown baru ini mencabut demi memperbaiki kehidupan masyarakatnya. Pemerintah meyakinkan masyarakat dengan psikologi mental untuk dapat hidup berdampingan dengan virus korona.

Fauziah R Mayangsari, pelajar S2 di Australian National University dalam penelitianya menyampaikan bahwa kepulihan ekonomi Australia dalam pandemi covid-19 disebabkan karena publik patuh dan percaya kepada regulasi pemerintah. Kecekatan serta pengelolaan sistem efektif oleh pemerintah terhadap covid-19 membangun Komitmen kolektif antara masyarakat dan pemerintah dalam merampungkan wabah yang tak kunjung melandai itu.

Dalam segi ekonomi sosial, PPKM level 4 diperpanjang hingga 9 agustus masih menempatkanya pada peluang-peluang. Di lansir dari ekonomi bisnis.com, Josua salaku President Economist  Bank Permata menyampaikan bahwa kebijakan PPKM dapat memperparah laju ekonomi karena masih menekan di beberapa sektor.  

Pertumbuhan ekonomi akan mengalami hambatan jika perpanjangan PPKM diberlakukan. Meski demikian, kebijakan PPKM masih dianggap produktif, yakni melonggarkan aktivitas masyarakat dibanding PSBB yang mengetatkan aktivitas sektor esensial. Hal itu dapat membantu laju perekonomian Indonesia meskipun dalam tempo lambat.

Hal itu senada dengan Kepala Ekonom BCA David Samual yang mengamati bahwa PPKM dinilai masih efektif dibanding PSBB. Pemerintah berpeluang mengoreksi laju pertumbuhan ekonomi. 

Pertumbuhan ekonomi di masa PPKM, menurutnya lebih baik, dibanding PSBB. Regulasi PPKM tidak sampai menutup akses kebutuhan primer dan sekunder. Mengamati saat ini, kebijakan PPKM memang tidak sampai mematikan akses perbelanjaan secara online. Ini dapat dijadikan peluang oleh pemerintah untuk memperbaiki perekonomian. Tentunya dengan strategi yang menguntungkan, atau bahkan merugikan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun