Ditengah Pemuda memainkan hedonya
Tertinggal aku dan dua kaki di atas kursi
Mengapa aku begini ?
Apa karena sejarah malam pertama?
Apa karena tuhan tak dapat melihat ?
Atau karena aku sendiri yang tak mengenal diri ?
Saat itu, mereka mengatakan "hai pelumpuh"
Betapa hancurnya hati, betapa keriputnya harapan
Yang aku rasakan:
Kali waktu menabung luka menjerat
Menelan pujian yang berkarat
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!