"Anehnya, rata-rata orang Indonesia tidak suka untuk melakukan riset, bahkan cenderung meremehkan kelas metodologi riset," ~ Andrea Hirata
Riset itu bukan sekadar wawancara dan mengumpulkan data. Tapi benar-benar riset Saat menulis fiksi, kata Bang Andre, sebaiknya bersifat egosentris. Itu artinya, penulis harus benar-benar dekat dengan kisah yang dia tulis. Dilarang lebih banyak menceritakan orang lain. Justru harus lebih banyak dari sudut pandang diri sendiri
Pastikan kisah yang ditulis memiliki penerimaan yang luas. Singkatnya, laku!Â
Bebaskan imajinasi secara liar. Sebab, ide itu tidak akan ada habisnya. Ada ribuan ide. Setiap bertemu orang atau bertemu sesuatu, itu adalah ide
Jangan pakai mikir, tulis saja. Justru spontanitas itu yang sangat penting. Ia pun menyampaikan, apa yang disampaikan juga bukan merupakan panduan tepat untuk menulis.Â
Ini hanya sharing berdasarkan pengalaman saja. Yang jelas 9. kalau mau menulis, jangan pakai ilmu yang aneh-aneh. Tulis saja
Buku yang bagus itu ya memang bagus. Karena itu, sering-seringlah mengapresiasi karya orang lain, sehingga akan bisa membuat tulisan yang bagus juga. " - Andrea Hirata
Dalam acara seminar dan workshop nasional "Menulis Kreatif Profesional Entrepreneurship Creative Writing" yang digelar Unpad di Bandung, diliput di nasional.kompas.com
Kontrol bab pertama
"Dalam bab pertama kata tiap kata semuanya saya kontrol, namun setelah memasuki bab kedua dan selanjutnya karakternya tidak bisa saya kontrol. Itu sangat luar biasa karena saya sendiri tak bisa mengendalikan karakter sang tokoh. Saya memulai tulisan Laskar Pelangi dengan kalimat-kalimat seperti paparan karangan anak kelas empat SD, namun selanjutnya mengalir. Saya pun tak menyangka kisah guru saya itu bisa mendapat apresiasi luar biasa", tegas Andrea Hirata
Dalam acara "Ngobrol Bareng Andrea Hirata" yang diselenggarakan secara informal oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia di kantor Kemenlu RI, Rabu (2/5/2012) -- Cara Menulis Buku dan Novel
"Saya menjadi seorang penulis yang berhasil karena saya memiliki mental kuat untuk menulis. Langkah pertama untuk menjadi seorang penulis adalah memiliki mental kuat. Jangan takut untuk menulis. Jangan gamang untuk menulis."~ Andrea Hirata
Lokasi sebagai sumber ide
Andrea masuk ke dalam pembahasan tentang langkah kedua menjadi penulis: proses kreatif. Ditegaskan, bahwa setiap penulis memiliki pemicu berbeda-beda untuk bisa menciptakan tulisan bagus, salah satunya adalah lokasi.
Jakarta, menurut Andrea, adalah sebuah kota yang mematikan kreatifitas para seniman, sementara tempat seperti Ubud dinilai lebih inspiratif.
Lulusan cum laude ekonomi telekomunikasi Universite de Paris, Sorbonne, Perancis ini juga mengatakan bahwa setiap penulis sesungguhnya memiliki keahlian masing-masing. Andrea sendiri merasa kesulitan untuk menulis cerita fiksi, apalagi jika plot cerita tersebut menyoroti hal-hal berbau magis.
Kenali Bakat Alami
You have to be able to identify your own capacity in writing or producing any kind of artÂ
(Anda harus mampu mengindentifikasi kapasitas anda sendiri dalam menulis atau menghasilkan karya seni apa pun)
Andrea Hirata, memberi pesan kepada penulis pemula untuk memperbanyak riset agar bisa menghasilkan sebuah karya yang menarik.
Tidak peduli mau mengangkat tema apa, atau mau ditujukan kepada anak-anak, remaja ataupun dewasa yang paling terpenting adalah melakukan riset sebanyak-banyaknya
Penulis yang namanya melejit berkat novel "Laskar Pelangi" ini mengatakan, dia terbiasa melakukan riset menulis. Contohnya, ia melakukan riset selama 3,5 tahun dan menuliskannya selama tiga minggu ketika menulis novel dwilogi "Padang Bulan dan Cinta Dalam Gelas".
Andrea Hirata mengaku sudah mengenal riset sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Bermula dari tugas mengarang dari gurunya yang bernama Muslimah, Andrea kecil pertama kali melakukan riset di pasar ikan. Hasilnya pun tak main-main, novel "Laskar Pelangi" yang diterbitkan pada 2005 sudah dialih bahasakan ke dalam 25 bahasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H