Memang tidak mudah. Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tidak semudah melambaikan tangan. Tidak semudah memasak mie instan. Jika kamu menerima kenyataan pahit ini dengan lapang dada. Pasti hidup lebih mudah. Lebih mudah untuk melangkah melanjutkan hidup. Tanpa trauma, tanpa fobia akan masa depan.
Harimu takkan sesuram sekarang. Esok lebih baik. Tak ada yang abadi.
Kesedihan hari ini akan berlalu. Kekecewaan ini akan dihapus waktu. Hari akan jadi penanda. Bahwa pelajaran hidup yang paling berharga adalah belajar dari masalah yang benar-benar menerpa kita.
Memang benar, kita bisa belajar dari pengalaman hidup orang lain. Tetapi efeknya tidak akan sebesar ketika kita belajar dari pengalaman hidup kita sendiri.
Belajar dari pengalaman hidup kita sendiri adalah langkah kecil yang berdampak besar bagi kesehatan mental kita. Kesehatan mental kita amat sangat dipengaruhi oleh kemampuan kita untuk belajar dari pengalaman hidup kita sendiri.
Pelajaran hidup yang berharga. Pelajaran hidup yang mahal. Pelajaran hidup yang hanya kita yang tahu, seberapa menyakitkan hal itu. Seberapa besar luka yang telah ia berikan. Seberapa besar dampak yang telah ia berikan. Hanya kita yang tahu.
Jika kamu pernah memaafkan orang lain atas kesalahan yang telah ia lakukan kepadamu. Sekarang saatnya untuk benar-benar memaafkan dirimu sendiri. Atas setiap kebodohan, kesalahan yang kamu sendiri lakukan. Mengambil hikmah dari kejadian-kejadian menyakitkan ini.
Move on and be better person.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H