Menulis butuh penghayatan. Seno Gumira Ajidarma menekankan, "belajar menulis adalah belajar menangkap momen kehidupan dengan penghayatan paling total yang paling mungkin dilakukan oleh manusia."
Goenawan Mohamad juga berpendapat senada, "kesusastraan adalah hasil proses yang berjerih payah, dan tiap orang yang pernah menulis karya sastra tahu: ini bukan sekadar soal keterampilan teknik. Menulis menghasilkan sebuah prosa atau puisi yang terbaik dari diri kita adalah proses yang minta pengerahan batin."
Kesimpulan
Pada akhirnya, setiap waktu yang kita habiskan dalam proses menulis. Tulisan seburuk apapun. Tetap akan membawa kita ke tempat dimana kita bisa dikatakan sebagai penulis. Soal kualitas tulisan erat kaitannya dengan seberapa banyak bacaan yang kita bisa resapi. Seberapa besar kenyataan hidup yang kita resapi. Meresapi realitas, pandai berekspresi, menuangkannya menjadi karya yang kita niatkan untuk kebaikan.Â
Semoga kita semua yang ingin menjadi penulis berkualitas. Suatu saat benar-benar menjadi apa yang kita inginkan. Merealisasikan apa yang selama ini kita bayangkan. Mengkristalisasi pandangan, pengalaman hidup menjadi mahakarya yang diakui.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H