Mohon tunggu...
M. Irham Jauhari
M. Irham Jauhari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pendiri Terapifobia.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Kulkas dan Kotak Antik

8 Maret 2023   06:36 Diperbarui: 8 Maret 2023   06:46 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Vina senang diterima sebagai ART di sebuah apartemen mewah. Setelah empat bulan menganggur, pekerjaan itu menjadi kesempatan emas baginya. Namun, kebahagiaannya segera pudar ketika ia tiba di apartemen tersebut dan melihat kulkas besar yang berada di ruang tengah. 

Kulkas itu berukuran lebih besar dari tubuhnya dan Vina sangat kesulitan membuka pintunya. Ia takut mengambil atau meletakkan bahan makanan di dalamnya karena takut merusak barang-barang mewah yang tersimpan di dalamnya.

Vina terus merasa cemas setiap kali harus membuka atau menutup kulkas. Suatu ketika ia sedang mencoba mengambil jus jeruk dari dalam kulkas, tiba-tiba botol itu meluncur dan jatuh di lantai, menghantam kaki Vina. Darah mengalir di lantai, buru-buru ia lari ke kamar mandi sambil meringis kesakitan.

Belum sempat Ia membersihkan serpihan gelas yang pecah. Ditambah darah berceceran dari kulkas sampai ke kamar mandi. Bel berbunyi, Vina menatap jam dinding. Waktunya majikan pulang. Tidak ada waktu lagi. Apa boleh buat. Sambil meringis menahan sakit, Ia berbegas membukakan pintu.

Melihat luka di kaki Vina majikannya prihatin. Ia menawarkan untuk memeriksa kaki Vina dan memberinya obat untuk menghilangkan rasa sakit. Setelah itu, ia juga menanyakan bagaimana Vina bisa mendapatkan luka tersebut dan memberi beberapa saran tentang cara merawat luka.

Dari situlah, Vina lebih respek dengan majikannya. Soal kecemasannya atas kulkas, majikan barunya memperagakan cara agar mudah membuka kulkas dan bagaimana cara merawat dan membersihkannya. Kulkas itu ternyata refrigenator custom yang diimpor dari Italia.

Setelah itu Vina santai saja menghadapi kulkas besar itu. Ia bahkan merasa senang ketika harus membeli dan menyimpan bahan makanan di dalamnya. Kulkas yang awalnya masalah besar bagi Vina, kini membuatnya penasaran. Sering ia sengaja membuka dan menutup kulkas tanpa alasan yang jelas.

Pernah ia sengaja melamun di depan kulkas sambil membayangkan keluarganya di kampung yang tidak pernah punya kulkas seumur hidup.

***

Suatu malam, ketika Vina ia mengalami insomnia, ia tiba-tiba merasakan dorongan kuat untuk membuka kulkas tersebut. Meskipun ia sebenarnya tak ingin mengambil apa-apa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun