Mohon tunggu...
M. Irham Jauhari
M. Irham Jauhari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pendiri Terapifobia.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bisakah Kita Bahagia Tanpa Syarat?

24 September 2022   12:34 Diperbarui: 24 September 2022   12:40 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Radu Florin

Secara teori manusia bisa bahagia tanpa syarat.

Tetapi pada kenyataannya berbeda. Otak manusia membutuhkan alasan untuk merasakan sebuah perasaan. Termasuk perasaan bahagia. 

Setiap hari kita banyak memikirkan kebahagiaan yang muluk-muluk. Ingin ini, ingin itu, banyak sekali keinginan. Seolah tidak ada habisnya keinginan kita.

Nonton YouTube, skrol sosial media, Instagram, Twitter, Tiktok. Lanjut Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Shopee, Alibaba, dan kawan-kawannya. Semakin menambah jumlah keinginan kita.

Semakin lama menatap layar gawai. Menambah gejolak keinginan meluap-luap. Semakin kita merasa tidak punya apa-apa. Rumput tetangga semakin terlihat lebih rindang.

Sayangnya internet mendukung penuh keinginan kita.

Kita mulai merasa iri, dengki dan merasa tersaingi. Sebagai manusia normal kita tidak mau dicap kuno dan ketinggalan zaman.

Kita mulai merencanakan untuk memenuhi semua keinginan kita. Meskipun terkadang membuat kita lupa kebutuhan hakiki yang sebenarnya.

Oh rasa iri, kenapa engkau begitu menggoda iman. Tidak bisakah engkau pergi jauh-jauh. Aku ingin hidup tenang tanpa bayang-bayang keinginan macam-macam.

Hidup ini memang bagaikan surga. Penuh dengan kenikmatan, hayalan dan harapan tanpa batasan.

Andaikan bisa mengutak-atik perasaan kita seperti bermain Tetris. Mungkin kita tidak akan sebingung ini dalam menentukan keinginan mana yang harus ditunaikan terlebih dahulu.

Masalahnya perasaan kepengen yang begitu kuat telah merenggut ketenangan batin. Pikiran logis terkalahkan dan yang menang adalah nafsu untuk memiliki segala hal yang ada di muka bumi. Kalau perlu pergi ke Mars. Keliling angkasa. Liburan ke Bulan. Masuk ke lubang hitam, The Black Hole.

Manusia hanya akan bisa dengan mudah meraih bahagia jika syarat dan ketentuan yang berlaku terpenuhi. Semakin runyam syarat dan ketentuan yang kamu buat untuk kebahagiaanmu sendiri. Semakin berat jalan yang kau tempuh menuju hidup bahagia.

Rumah mewah, kalau bisa lantai tiga. Harus punya villa, kalau liburan biar tidak perlu nyewa. Kebanyakan duit, bangun hotel bintang lima. Masih banyak dana, keliling dunia sampai pelosok Afrika. Tidak kenal tetangga sebelah, tidak masalah. Asalkan di media sosial tampak bagaikan bangsawan bergelimang harta yang seolah tidak ada habisnya.

Karir mentereng, saham bejibun, rekening sekebon, beli klub sepakbola. Punya nama tenar, reputasi sangar, nyalon jadi wakil rakyat di pemerintahan. Apadaya sudah tidak perlu kerja, uang mengalir deras bagaikan air terjun dari surga. Profil mengalir dari deposito cukup untuk memberi makan orang sekecamatan. Saatnya mencari jabatan, kewibawaan dan pamor kedigdayaan.

Mau sampai kapan, biarkan lautan yang menjawabnya.

Sekarang adalah sekarang. Besok adalah besok. Hari ini keinginan harus terpenuhi. 

Pokoknya harus.

Nah loh. Kalau sudah begini. Mau bagaimana lagi.

Buat orang biasa hanya bisa pasrah dan menonton dari layar kaca televisi. Orang berduit joged-joged dibayar. Orang miskin tinggal menertawakan dari rumah petakan.

Menurut saya, bahagia tanpa syarat itu omong kosong. Kalau mau jujur. Setiap kebahagiaan itu ada syaratnya. Maka dari itu, kalau pengen mudah meraih bahagia. Kita bisa membuat syarat dan ketentuan yang simpel. Agar, kita bisa bahagia dengan lebih mudah, murah dan terjangkau.

Begitulah kira-kira.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun