Atau mungkin bahagia dan tawa yang baru
Tirta amarta masih berada di ujung asumtif
Hirap langkah diburu pemikiran primitif
Dengan bangga kau meneriakkan pasif
Sedang lanun demagogi untuk subversif
Apa harimu mulai muram dan temaram?
Ini baru saja permulaan namun begitu kejam
Kau berjalan di atas lampu semesta yang kelam
Melangkahlah perlahan, nadir begitu curam
Mengapa kau duduk termangu di tepian jenggala?
Berlagak pilon seakan kakimu di ujung aksa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!