Mohon tunggu...
irfan marzuki
irfan marzuki Mohon Tunggu... Lainnya - Univ Pancasakti Tegal

Irfan Marzuki atau biasa dipanggil Irfan, seorang mahasiswi semester 2 di Universitas Pancasakti Tegal, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prodi Bisnis Digital, masuk pada tahun 2023. Ketertarikannya dalam dunia berbisnis ia memilih masuk prodi Bisnis Digital dimana prodi tersebut ada pada Universitas Pancasakti Tegal yang akhirnya menjadi tempat mencari ilmu yang dia lakukan hingga sekarang, Dia sangat menyukai hal-hal seperti dunia kuiner atau FnB dan usaha UMKM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Efek Penggunaan Big Data dalam Bisnis Retail

6 Juli 2024   15:02 Diperbarui: 6 Juli 2024   15:04 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Efek Penggunaan Big Data : Dalam Bisnis Retail Terhadap Konsumen

Dalam perkembangan zaman yang semakin maju kita perlu mengoptimalkan pemanfaatan teknologi terlebih lagi dalam dunia bisnis dimana harus selalu ada inovasi terbaru yang muncul agar bisa bersaing dengan pasar-pasar luar. Salah satu inovasi yang mampu mengembangkan potensi sebuah bisnis yaitu melalui penggunaan teknologi big data dalam bisnis retail yang bisa membawa transformasi besar dalam cara perusahaan melayani pelanggan dan megelola operasi bisnis mereka.

Teknologi Big Data menjadi kunci penting dalam meningkatkan daya saing bisnis ritel. Dengan analisis data yang mendalam, perusahaan ritel dapat mengoptimalkan strategi penjualan, meningkatkan efisiensi rantai pasok, dan memberikan pengalaman belanja yang lebih personal kepada konsumen. Dengan demikian, penggunaan teknologi Big Data tidak hanya memberikan manfaat bagi perusahaan ritel dalam meningkatkan penjualan, tetapi juga dalam membangun hubungan yang lebih kuat dengan konsumen.

Pentingnya teknologi Big Data dalam bisnis retail juga terlihat dari kemampuannya untuk memberikan rekomendasi produk yang lebih relevan kepada konsumen. Dengan analisis data yang cermat, perusahaan ritel dapat menyesuaikan penawaran produk sesuai dengan preferensi dan kebutuhan konsumen, sehingga meningkatkan kemungkinan konversi penjualan. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi Big Data tidak hanya membantu perusahaan ritel dalam meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga dalam meningkatkan kepuasan pelanggan dan loyalitas merek.

Penggunaan teknologi Big Data dalam bisnis retail telah terbukti memberikan dampak positif yang signifikan terhadap berbagai aspek, seperti keputusan pembelian, loyalitas merek, dan kepuasan pelanggan. Dengan kemampuan untuk mengidentifikasi tren, preferensi, dan perilaku konsumen, perusahaan ritel dapat meningkatkan pengalaman belanja konsumen, mengoptimalkan strategi harga, dan menyediakan rekomendasi produk yang lebih relevan. Ini pada gilirannya dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, meningkatkan loyalitas merek, dan mendorong keputusan pembelian yang lebih baik. Penerapan teknologi Big Data dalam bisnis retail merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam industri ritel. Dengan kemampuan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data dalam jumlah besar dan beragam, perusahaan dapat merespons dengan cepat terhadap kebutuhan pasar dan mengoptimalkan strategi bisnis secara keseluruhan. Analisis data besar juga membantu dalam meningkatkan efisiensi operasional dan memahami perilaku konsumen secara mendalam.

Integrasi teknologi Big Data dalam bisnis retail tidak hanya menjadi kebutuhan, tetapi juga menjadi keunggulan kompetitif bagi perusahaan-perusahaan dalam industri ritel. Dengan memanfaatkan potensi data konsumen secara maksimal, perusahaan dapat mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan memenangkan persaingan di pasar yang semakin kompleks dan dinamis. Dengan memahami tren, preferensi, dan perilaku konsumen secara mendalam, perusahaan dapat meningkatkan pengalaman belanja, mengoptimalkan strategi harga, dan memberikan rekomendasi produk yang lebih relevan.

Penggunaan teknologi Big Data dalam bisnis retail juga membantu perusahaan untuk memahami dan memengaruhi perilaku pengguna dengan lebih baik. Dengan analisis data yang cermat, perusahaan dapat merespons perubahan pasar dengan lebih tepat dan efektif, sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperkuat loyalitas merek. Selain itu, teknologi Big Data juga dapat membantu dalam meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, sehingga memungkinkan perusahaan untuk lebih efektif dalam mengelola sumber daya dan merespons perubahan pasar.

Dalam era digital yang semakin terhubung, penggunaan teknologi Big Data dalam bisnis retail menjadi semakin penting. Perusahaan ritel yang mampu memanfaatkan data besar dengan baik akan memiliki keunggulan kompetitif dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat. Dengan demikian, investasi dalam teknologi Big Data tidak hanya menjadi kebutuhan, tetapi juga suatu keharusan bagi perusahaan ritel yang ingin tetap relevan dan bersaing di era digital ini.Penggunaan teknologi Big Data dalam bisnis retail tidak hanya memberikan manfaat bagi perusahaan secara internal, tetapi juga bagi pengguna secara eksternal. Dengan kemampuan untuk memberikan pengalaman belanja yang lebih personal dan relevan, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperkuat loyalitas merek. Hal ini pada akhirnya dapat membantu perusahaan untuk tetap bersaing di pasar yang semakin kompetitif dan dinamis.

Semua analisis ini dapat dilakukan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI) serta melalui penggunaan lembar kerja Excel sederhana. Intinya adalah bagaimana analisis tersebut digunakan untuk mencapai hasil optimal bagi bisnis ritel. Kemudian, pertimbangkan untuk mengikuti pelatihan Big Data dan Analytics. Manfaat Big Data dalam Ritel Menggunakan Big Data di sektor ritel memberikan banyak keuntungan bagi semua rantai ritel, baik besar maupun kecil. Berikut adalah beberapa manfaat dari penggunaan Big Data dalam ritel:

1) Personalisasi: Fokus utama rantai ritel adalah memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Data yang diberikan secara sukarela oleh pelanggan, survei, dan skenario kehidupan nyata membantu rantai ritel memahami perilaku konsumen. Tren yang dihasilkan oleh konsumen membantu industri memahami rasio penawaran dan permintaan serta menyesuaikan inventaris mereka. Semakin berpusat pada pelanggan sebuah industri ritel, semakin besar kemungkinannya untuk berkembang secara eksponensial di masa depan.

2) Kontrol harga: Ketika banyak negara mengalami inflasi, industri ritel juga terdampak langsung. Inflasi menciptakan kesenjangan ekonomi yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan konsumen. Harga yang tinggi dapat menyebabkan ketidakseimbangan permintaan produk. Namun, dengan analisis Big Data, bisnis dapat menentukan harga produk secara tepat, mengurangi risiko kekurangan atau kelebihan produk, dan menjaga keseimbangan permintaan dan penawaran.

3) Kontrol inventaris: Big Data membantu mengelola inventaris dengan memprediksi kebutuhan masa depan berdasarkan data sebelumnya dan saat ini. Ini mengurangi pemborosan akibat kelebihan produksi atau pemesanan, serta mencegah kekurangan saat permintaan tinggi. Big Data membantu memahami permintaan dan rantai pasokan untuk distribusi produk yang efisien.

4) Meningkatkan kualitas layanan: Mengetahui produk yang paling disukai konsumen memungkinkan bisnis memberikan layanan atau produk berkualitas tinggi saat konsumen kembali untuk membelinya. Umpan balik dan survei membantu industri ritel mempertahankan standar kualitas produk. Selain itu, kamera pengawas di supermarket atau toko dapat membantu pemilik bisnis mengidentifikasi produk yang kemungkinan besar akan habis dalam waktu dekat, sehingga mereka dapat mengisi kembali stok dan meningkatkan loyalitas pelanggan.

5) Loyalitas pelanggan: Misalnya, jika Anda lebih suka mengunjungi supermarket tertentu karena mereka menjual jenis keju favorit Anda, sementara supermarket lain tidak memilikinya, ini adalah hasil dari penggunaan Big Data dalam ritel. Umpan balik dan peringkat membantu supermarket memprediksi produk yang sangat disukai konsumen di lokasi tertentu. Rantai ritel besar juga menggunakan metode serupa yang terintegrasi dengan AI untuk memprediksi preferensi produk berdasarkan demografi. Hal ini memungkinkan supermarket menyediakan produk yang paling disukai dan membangun basis pelanggan setia, sehingga Big Data juga berkontribusi pada peningkatan pendapatan yang berkelanjutan.

Referensi :

1. Nabilah, Sarah. Pengaruh Penggunaan Teknologi Big Data dalam Bisnis Retail Terhadap Keputusan Konsumen.

2. https://www.theknowledgeacademy.com

Bionarasi :

Irfan Marzuki atau biasa dipanggil Irfan, seorang mahasiswi semester 2 di Universitas Pancasakti Tegal, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prodi Bisnis Digital, masuk pada tahun 2023. Ketertarikannya dalam dunia berbisnis ia memilih masuk prodi Bisnis Digital dimana prodi tersebut ada pada Universitas Pancasakti Tegal yang akhirnya menjadi tempat mencari ilmu yang dia lakukan hingga sekarang, Dia sangat menyukai hal-hal seperti dunia kuiner atau FnB dan usaha UMKM @_irfnmrzk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun