Mohon tunggu...
Muhammad Irfaun Naim
Muhammad Irfaun Naim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ta'allum dan Ta'lim

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam Memang Malam

5 Juni 2024   20:55 Diperbarui: 5 Juni 2024   21:01 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam telah berganti siang

Siang yang masih berasa malam

Duhai langit

Janganlah bersedih

Hentikan gemuruhmu

Sedih dan gemuruhmu menambah malamku

Mata ini tak kunjung terpejam

Masih malam dan terus malam

Di negri orang daku dilukakan

Oleh senjata di genggam tangan

Bak pedang nan tajam

Namun bengkok oleh sarungnya

Bukan indah bukan sempurna

Bukan itu semua

Memang tak ada aturan dalam kecocokan

Baru kali pertama

Dari tumpukan usia

Setelah sekian lama

Menjauhi air samudra

Kini Dia mencoba

Dipenuhi segenap tekadnya

Tanpa disadari olehnya

Airnya terlalu dalam

Dengan ombak menggulung-gulung

Entah tenggelam atau sampai ke darat

Ataukah dia tak selamat

Atlet ahli pun tak tentu selamat

Penguasa air semata lah juru selamat

Bukan salah air yg tak tahu orang

Pun bukan salah orang yg tak tau air

Semua itu suratan takdir

Kembalikanlah kepada-Nya

Dia yg merana

Dia yang terluka

Serahkan hanya kepada-Nya

{   }

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun