Konsumerisme pada era kolonialisme masih seputar hasil bumi di tanah koloni. Perkembangan Revolusi Industri juga menjadikan tanah koloni bagi para kolonialis sebagai pabrik yang memproduksi gula. Eropa merajai pasar pada era ini.
Perkembangan konsumerisme menjadi lebih tinggi ketika memasuki abad ke-20. Pada abad ke-20 barang-barang menjadi lebih murah, semua orang bisa membelinya. Muncul metode pemasaran modern menjadikan distribusi produksi lebih mudah. Orang tidak perlu lagi menanam sawah untuk mendapatkan beras, cukup dengan membelinya. Ini merupakan puncak kejayaan konsumerisme.
History Crunch juga menyebutkan bahwa aspek penting dari konsumerisme yaitu outsourcing. Hal itu dilakukan untuk menekan beban biaya upah pekerja. Konsep tersebut banyak menuai kontroversi.
Dengan melihat perkembangan konsumerisme yang semakin pesat dan tak terbendung. Hal yang seharusnya kita lakukan adalah memilih sesuatu yang kita butuhkan. Jangan terjebak dengan konsep masyarakat konsumerisme.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H